Gedung Tertinggi Burj Khalifa, Punya 3 Waktu Buka Puasa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gedung Tertinggi Burj Khalifa, Punya 3 Waktu Buka Puasa

- detikTravel
Rabu, 01 Jul 2015 17:29 WIB
Burj Khalifa gedung pencakar langit tertinggi di dunia (Reuters)
Dubai -

Burj Khalifa di Dubai, UEA tersohor sebagai gedung tertinggi di dunia. Nah, wisatawan muslim yang liburan ke Dubai harus tahu kalau gedung itu punya 3 zona waktu berbuka puasa yang berbeda-beda bergantung lantainya.

3 Zona waktu buka puasa adalah fatwa yang dilontarkan oleh pihak Departemen Agama Islam Dubai atas persetujuan Grand Mufti Dubai tahun 2011. Dilihat oleh detikTravel dari Reuters, Rabu (1/7/2015) Dr Ahmed Al Haddad, Kepala Urusan Amal Departemen Agama Islam Dubai, mengatakan Burj Khalifa harus dibagi menjadi 3 zona waktu untuk berbuka berdasarkan tenggelamnya matahari.

Ini disebabkan karena Burj Khalifa adalah gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Gedung ini memiliki tinggi 828 meter dan terdiri dari 160 lantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dimanapun Anda berada, Anda harus memperhatikan kapan matahari benar-benar terbenam. Anda tidak boleh berbuka puasa sampai benar-benar yakin melihat matahari terbenam," tutur Dr Ahmed kepada Reuters.

Traveler yang sedang berada di area lantai bawah Burj Khalifa (lantai 80 ke bawah), bisa berbuka sesuai dengan waktunya yaitu tepat saat Adzan Maghrib berkumandang. Sedangkan traveler yang saat berbuka berada di lantai 80 hingga 150 (atau ketinggian sekitar 414 meter), harus menunggu sedikit lebih lama sekitar 2 menit, baru traveler bisa berbuka.

Untuk traveler yang berada di lantai 150 ke atas harap bersabar karena waktu berbuka akan lebih lambat sekitar 3 menit. Fatwa tersebut juga berlaku untuk waktu Imsak dan salat Subuh, dimana traveler yang berada di lantai 150 ke atas akan mamasuki waktu Imsak lebih cepat 3 menit, begitu seterusnya, berkebalikan dengan waktu berbuka.

Fatwa ini didasari oleh kesepakatan ulama yang menyatakan bahwa umat muslim harus benar-benar menyaksikan sendiri dan yakin bahwa matahari telah terbenam, baru mereka dapat berbuka puasa. Perbedaan ketinggian di Burj Khalifa menyebabkan ada jeda waktu dimana traveler akan melihat matahari terbenam. Fatwa juga berlaku saat traveler sedang naik pesawat.

"Hal yang sama juga berlaku ketika Anda sedang berpergian dengan menggunakan pesawat terbang. Anda harus berbuka puasa tepat saat matahari terbenam di wilayah Anda saat sedang terbang," tutup Dr Ahmed.

Nah, harap diperhatikan baik-baik ya traveler. Walaupun beda 2 sampai 3 menit tetap harus dipatuhi, jika tidak pusa kita akan batal karena berbuka puasa sebelum waktunya. Bersabar saja, buka puasalah pada waktunya.

(shf/fay)

Hide Ads