Madinah -
Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi menjadi salah satu masjid paling disucikan umat Muslim. Di pelatarannya terdapat puluhan payung raksasa, masing-masing setinggi 20 meter. Berikut 5 fakta menariknya.
Nabawi adalah salah satu masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW. Terletak di Kota Madinah, masjid ini sekaligus menjadi yang terbesar kedua di dunia. Dihimpun detikTravel, Rabu (29/7/2015), berikut 5 fakta menarik tentang payung-payung raksasa di pelataran Masjid Nabawi:
1. Hasil kerjasama perusahaan Jerman & Jepang
(Sastri/detikTravel)
|
Nabawi adalah salah satu masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW. Terletak di Kota Madinah, masjid ini sekaligus menjadi yang terbesar kedua di dunia. Di pelatarannya terdapat puluhan payung raksasa setinggi 20 meter.
Puluhan payung raksasa ini mulai ditempatkan di pelataran Masjid Nabawi pada 2010. Nama proyeknya adalah Medina Haram. Proyek ini melibatkan berbagai pihak termasuk Menteri Perekonomian Arab Saudi, arsitek SL-Rasch, pabrik payung di Jerman yakni Liebherr dan perusahaan Jepang, Taiyo Kogyo.
2. Material khusus
(Sastri/detikTravel)
|
Tiap payung didesain sangat modern namun menyatu apik dengan arsitektur Masjid Nabawi. Materialnya didesain khusus untuk menangkal sinar matahari. Ini untuk menghindari para jamaah dari teriknya matahari Arab Saudi, yang tak jarang mencapai 45 derajat Celcius.
Proses membuka dan menutupnya puluhan payung ini memakan waktu sekitar 3 menit. Saat detikTravel menyambangi Nabawi beberapa waktu lalu, para jamaah tampak terpesona terutama saat payung menutup berlatar langit senja.
3. Otomatis terbuka dan tertutup
(Sastri/detikTravel)
|
Tak tanggung-tanggung, tiap payung memiliki tinggi hampir 20 meter. Payung ini otomatis terbuka dini hari sebelum adzan subuh, dan tertutup saat senja menjelang adzan maghrib.
Puluhan payung raksasa ini sangat membantu para jamaah yang kehabisan tempat di dalam Masjid Nabawi. Namun saat subuh dan maghrib, banyak jamaah yang lebih memilih salat di pelataran sambil menikmati proses menutupnya payung raksasa.
4. Suhu berkurang 8 derajat Celcius
(Sastri/detikTravel)
|
Bagian pinggir payung dikelilingi pita berwarna biru. Ini bukan pita biasa, namun terbuat dari material khusus yang membuat suhu di bawahnya otomatis turun 8 derajat Celcius!
Tak heran banyak jamaah yang duduk di bawah payung-payung ini, berlindung dari teriknya matahari Arab Saudi. Pelataran Masjid Nabawi selalu ramai terutama pada Jumat, yang merupakan hari libur di Arab Saudi.
5. Punya 'kembaran' di Semarang
(Randy/detikTravel)
|
Payung-payung raksasa ini menjadi inspirasi bagi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang. MAJT beralamat di Jl Gajah Raya. Masjid ini juga punya payung raksasa unik yang bisa membuka dan menutup otomatis.
MAJT juga tampak begitu kokoh dan indah dengan tiga gaya arsitektur. Bangunan utama masjid bergaya rumah Joglo, keempat minaretnya berasitektur Persia. Payung-payung raksasa terdapat di pelataran masjid.
Nabawi adalah salah satu masjid yang didirikan Nabi Muhammad SAW. Terletak di Kota Madinah, masjid ini sekaligus menjadi yang terbesar kedua di dunia. Di pelatarannya terdapat puluhan payung raksasa setinggi 20 meter.
Puluhan payung raksasa ini mulai ditempatkan di pelataran Masjid Nabawi pada 2010. Nama proyeknya adalah Medina Haram. Proyek ini melibatkan berbagai pihak termasuk Menteri Perekonomian Arab Saudi, arsitek SL-Rasch, pabrik payung di Jerman yakni Liebherr dan perusahaan Jepang, Taiyo Kogyo.
Tiap payung didesain sangat modern namun menyatu apik dengan arsitektur Masjid Nabawi. Materialnya didesain khusus untuk menangkal sinar matahari. Ini untuk menghindari para jamaah dari teriknya matahari Arab Saudi, yang tak jarang mencapai 45 derajat Celcius.
Proses membuka dan menutupnya puluhan payung ini memakan waktu sekitar 3 menit. Saat detikTravel menyambangi Nabawi beberapa waktu lalu, para jamaah tampak terpesona terutama saat payung menutup berlatar langit senja.
Tak tanggung-tanggung, tiap payung memiliki tinggi hampir 20 meter. Payung ini otomatis terbuka dini hari sebelum adzan subuh, dan tertutup saat senja menjelang adzan maghrib.
Puluhan payung raksasa ini sangat membantu para jamaah yang kehabisan tempat di dalam Masjid Nabawi. Namun saat subuh dan maghrib, banyak jamaah yang lebih memilih salat di pelataran sambil menikmati proses menutupnya payung raksasa.
Bagian pinggir payung dikelilingi pita berwarna biru. Ini bukan pita biasa, namun terbuat dari material khusus yang membuat suhu di bawahnya otomatis turun 8 derajat Celcius!
Tak heran banyak jamaah yang duduk di bawah payung-payung ini, berlindung dari teriknya matahari Arab Saudi. Pelataran Masjid Nabawi selalu ramai terutama pada Jumat, yang merupakan hari libur di Arab Saudi.
Payung-payung raksasa ini menjadi inspirasi bagi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang. MAJT beralamat di Jl Gajah Raya. Masjid ini juga punya payung raksasa unik yang bisa membuka dan menutup otomatis.
MAJT juga tampak begitu kokoh dan indah dengan tiga gaya arsitektur. Bangunan utama masjid bergaya rumah Joglo, keempat minaretnya berasitektur Persia. Payung-payung raksasa terdapat di pelataran masjid.
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum