Niuwezijds Voorburgwal adalah nama jalan yang terletak persis di sebelah Red Light District, tak jauh dari stasiun kereta Amsterdam Centraal. Menyusuri jalan ini bagaikan kembali ke awal 1900-an, masa di mana para jurnalis hilir mudik di trotoar jalan.
Pada era tersebut, kantor berita tersebar di berbagai sudut Niuwezijds Voorburgwal. De Tijd (The Times) adalah salah satu kantor berita di sini, yang beroperasi sampai 1974. Bangunan De Tijd kini direnovasi menjadi hotel modern nan artistik bernama INK.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masing-masing kamar memiliki konsep modern dengan pencahayaan alami yang maksimal. King size bed, televisi 32 inci, toilet dan kamar mandi terpisah, mesin pembuat kopi, sampai safety box dan hair dryer bisa traveler temukan di tiap kamar. WiFi tersedia gratis.
Room amenitiesnya juga tak main-main. Sampo, sabun, sampai body lotion di tiap kamar menggunakan C.O.Bigelow, apothecary tertua di dunia yang beroperasi sejak 1838!
Tiap fasilitas di INK punya nama bertema kantor berita. Restoran sekaligus tempat sarapan pagi bernama PRESSROOM, yang berkonsep 'all day drink & eat'. Restoran nyaman ini sekaligus jadi tempat favorit wisatawan untuk menghabiskan sore dengan bercengkerama santai bersama teman atau kerabat. Bar berbentuk lingkaran menjadi ikon PRESSROOM, lengkap dengan perapian, sofa kulit, serta tumpukan buku dan koran di beberapa sudut ruangan.
Terlepas dari fasilitas dan keunikannya, INK Hotel menempati lokasi yang sangat strategis. Hanya dengan berjalan kaki Anda bisa menyusuri Red Light District yang terkenal, Amsterdam Centraal, serta Oude Kerk (Old Church) yang merupakan bangunan tertua di Amsterdam.
Bertolak ke arah timur, traveler akan menemukan Anne Frank House serta deretan toko mungil yang menjual berbagai barang. Tepat di depan INK Hotel, Anda bisa naik trem langsung ke berbagai sudut ibukota.
Harga kamar di INK Hotel mulai dari 239 Euro (Rp 3,9 juta) per malam. Harga yang sangat sesuai dengan fasilitas dan kenyamanan yang traveler dapatkan!
(sst/sst)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum