Bisa jadi, London, Inggris merupakan gudangnya street art. Kita bisa menemui berbagai atraksi seni jalanan di sudut-sudut kota. Mereka bisa memberikan suasana atraktif sampai romantis untuk wisatawan.
detikTravel menjelajah London beberapa waktu lalu dan menjumpai beraneka ragam seniman jalanan dengan aneka jenis atraksi yang menarik untuk dinikmati wisatawan.
Seperti di Piccadilly Sircus, ada seorang pengamen menggunakan alat tiup Skotlandia memainkan musik di depan patung kuda di tepi jalan. Aksinya membuat orang antre berfoto bersama dengannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Andi Saputra/detikTravel)
Sambil wisata kuliner, kita bisa menikmati berbagai atraksi seni jalanan yang terbilang profesional. Ada atraksi mengendarai sepeda roda satu, atraksi sulap hingga bermain trampolin yang menegangkan.
Menurut mahasiswa Indonesia yang kuliah di London, Putra Sianipar, para seniman jalanan itu harus mengantongi izin terlebih dahulu dari pejabat kota setempat. Mereka akan dites apakah kemampuan seninya memenuhi standar atau tidak. Hal ini untuk memberikan standar street art di kota London.
Menikmati street art di London jua bisa memberikan suasana romantis untuk wisatawan yaitu di sepanjang tepian Sungai Themes. Bagi muda-mudi yang tengah dilanda asmara, menikmati Big Ben di bawah rindangnya pepohonan tepian sungai Themes akan semakin sempurna dengan mendengar musik dari para seniman jalanan.
(Andi Saputra/detikTravel)
Meski seniman jalanan, kualitas suaranya tidak kalah dengan musisi profesional. Mereka berjajar di sepanjang sungai, setiap 500 meter atau 1 km. Tiap penyanyi memiliki genre musik masing-masing, ada yang menyanyikan jazz, pop hingga regaee. Nah, di bawah London Eyes ada seorang penyanyi jalanan yang membawakan musik latin bertempo cepat. Pengunjung tidak usah malu jika ingin sekedar berjoget mengikuti irama latin yang bersuara rancak.
Dari banyaknya street art di London, mungkin pemerintah Indonesia bisa belajar mengemas street art ebagai daya tarik wisata. Pertunjukannya harus berkualitas dan memberikan tata krama dalam mengamen, dari berpenampilan menarik, tidak kumal, sopan dan tidak memaksa meminta uang dari wisatawan. Sehingga, street art bisa menjadi bagian dari pesona wisata Indonesia.
(Andi Saputra/detikTravel)
(rdy/adf)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit