Rabu, 25 Nov 2015 08:20 WIB
INTERNATIONAL DESTINATIONS
Masuk ke Gua Penuh Kecoak di Malaysia, Berani?
Kurnia Yustiana
detikTravel

Sandakan - Gua Gomantong di Sabah, Malaysia tak hanya menjadi rumah bagi kelelawar. Di dalam gua ini juga hidup ribuan kecoak yang hidup bebas. Traveler yang melihat pun bisa bergidik geli atau jijik!
Traveler yang ingin uji nyali dengan trekking ke dalam gua penuh kecoak, bisa mampir ke Gomantong. Gua ini letaknya di Bukit Gomantong, sekitar 100 km dari Kota Sandakan, Sabah, Malaysia. Banyak bagian dinding gua yang telihat bagai berselimut kecoak.
Ditengok detikTravel dari situs pariwisata Sabah, Rabu (25/11/2015), Gua Gomantong ukurannya begitu luas dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu Simud Hitam dan Simud Putih. Simud Hitam lebih mudah diakses wisatawan karena dekat dengan pintu masuk komplek gua.
Baik Simud Hitam maupun Simud Putih rupanya sudah lama menjadi tempat budidaya burung walet. Jutaan burung walet bersarang di sini. Sarang burung walet yang konon bermanfaat bagi kesehatan akan dipanen setiap bulan Februari hingga Agustus dan dijual di pasaran.

(carolinepang_/Twitter)
Karena banyak burung walet yang tinggal gua, kotorannya pun tercecer di berbagai sisi, baik di dinding maupun di lantai. Kotoran burung menarik banyak kecoak, sehingga serangga itu pun betah untuk ikut bersemayam di dalam gua.
Ditambah lagi kotoran dari banyak kelelawar yang juga tinggal di sana. Jumlah kecoak pun makin melimpah dan agak mengganggu keindahan dinding gua. Jadi kalau ingin trekking di Gomantong, traveler harus berani melihat ribuan, bahkan jutaan kecoak yang bergerak bebas di berbagai sisi gua.
Selama berjalan di dalam, aroma tak sedap dari kotoran juga menguar. Alas kaki yang tertutup pun harus digunakan agar kulit tidak terkena langsung dengan kotoran burung yang tercecer. Kalau takut sepatu kotor, bisa juga sepasang sepatu traveler dibungkus dengan plastik.

(Steve Davey/Youtube)
Walaupun terdengar menjijikkan, tetap banyak traveler pemberani yang trekking ke dalam Gua Gomantong. Terlepas dari kecoak dan kotoran burung, traveler bisa melihat langsung bagaimana cara para pekerja memanen sarang burung walet. Di bagian luar gua juga terkadang akan terlihat burung elang dan orangutan.
Gua Gomantong buka setiap hari pukul 08.00-18.00 waktu setempat. Biayanya RM 5 (Rp 16 ribu) untuk turis di bawah 18 tahun dan RM 30 (Rp 98 ribu) untuk turis di atas 18 tahun. Ada biaya tambahan RM 10 (Rp 32 ribu) untuk setiap kamera yang dibawa turis.

(promitanizcest/Twitter)
(sst/sst)
Traveler yang ingin uji nyali dengan trekking ke dalam gua penuh kecoak, bisa mampir ke Gomantong. Gua ini letaknya di Bukit Gomantong, sekitar 100 km dari Kota Sandakan, Sabah, Malaysia. Banyak bagian dinding gua yang telihat bagai berselimut kecoak.
Ditengok detikTravel dari situs pariwisata Sabah, Rabu (25/11/2015), Gua Gomantong ukurannya begitu luas dan terbagi menjadi dua bagian, yaitu Simud Hitam dan Simud Putih. Simud Hitam lebih mudah diakses wisatawan karena dekat dengan pintu masuk komplek gua.
Baik Simud Hitam maupun Simud Putih rupanya sudah lama menjadi tempat budidaya burung walet. Jutaan burung walet bersarang di sini. Sarang burung walet yang konon bermanfaat bagi kesehatan akan dipanen setiap bulan Februari hingga Agustus dan dijual di pasaran.

(carolinepang_/Twitter)
Karena banyak burung walet yang tinggal gua, kotorannya pun tercecer di berbagai sisi, baik di dinding maupun di lantai. Kotoran burung menarik banyak kecoak, sehingga serangga itu pun betah untuk ikut bersemayam di dalam gua.
Ditambah lagi kotoran dari banyak kelelawar yang juga tinggal di sana. Jumlah kecoak pun makin melimpah dan agak mengganggu keindahan dinding gua. Jadi kalau ingin trekking di Gomantong, traveler harus berani melihat ribuan, bahkan jutaan kecoak yang bergerak bebas di berbagai sisi gua.
Selama berjalan di dalam, aroma tak sedap dari kotoran juga menguar. Alas kaki yang tertutup pun harus digunakan agar kulit tidak terkena langsung dengan kotoran burung yang tercecer. Kalau takut sepatu kotor, bisa juga sepasang sepatu traveler dibungkus dengan plastik.

(Steve Davey/Youtube)
Walaupun terdengar menjijikkan, tetap banyak traveler pemberani yang trekking ke dalam Gua Gomantong. Terlepas dari kecoak dan kotoran burung, traveler bisa melihat langsung bagaimana cara para pekerja memanen sarang burung walet. Di bagian luar gua juga terkadang akan terlihat burung elang dan orangutan.
Gua Gomantong buka setiap hari pukul 08.00-18.00 waktu setempat. Biayanya RM 5 (Rp 16 ribu) untuk turis di bawah 18 tahun dan RM 30 (Rp 98 ribu) untuk turis di atas 18 tahun. Ada biaya tambahan RM 10 (Rp 32 ribu) untuk setiap kamera yang dibawa turis.

(promitanizcest/Twitter)
(sst/sst)