Pohon Misterius di Hutan Ekuador yang Bisa Berjalan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pohon Misterius di Hutan Ekuador yang Bisa Berjalan

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 18 Des 2015 07:50 WIB
Pohon berjalan Cashapona alias Socratea exorrhiza (BBC)
Quito - Saat liburan ke Ekuador, wisatawan ditawarkan pengalaman ajaib di Taman Nasional Sumaco Napo-Galeras. Mereka bisa berjumpa pohon palem yang dapat berpindah sampai 20 meter setiap tahun.

Pohon yang bisa berjalan mungkin terdengar seperti cerita fiksi di film Lord of The Rings karangan JRR Tolkien. Tapi siapa sangka kalau pohon yang bisa berjalan memang sungguh ada di Ekuador.

Terletak di Taman Nasional Sumaco Napo-Galeras, Ekuador, terdapat pohon jenis palem yang dapat berpindah dengan cara unik. Dilansir detikTravel dari BBC, Jumat (18/12/2015) pohon tersebut juga disebut sebagai pohon berjalan atas keunikannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memiliki nama latin Socratea exorrhiza atau yang disebut juga Cashapona, pohon palem ini banyak dijumpai di hutan hujan Amerika Latin. Seperti karakter fiksi Ents di film Lord of The Rings, pohon palem tersebut dapat berpindah dengan cara yang unik.

Caranya, akar pohon tersebut yang baru tumbuh seakan menjadi kaki baru. Perlahan-lahan pohon akan miring ke arah akar baru dan berpindah. Dengan berpindah, pohon tersebut mencari tanah yang lebih subur untuk ditinggali.

"Ketika tanahnya terkikis, pohon tersebut akan tumbuh akar baru, akarnya yang panjang akan menemukan tanah baru yang lebih solid. Kadang bisa sepanjang 20 meter," ujar ahli biologi dari Institut Biologi Slovak Academy of Sciences Bratislava, Peter Vrsansky.

Diperkirakan kalau setiap harinya pohon palem tersebut dapat berpindah dua hingga tiga cm. Namun untuk berpindah ke tanah baru dengan sinar matahari yang baik, prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.


Salah satu burung dari ratusan spesies di Taman Nasional Sumaco Napo-Galeras (Youtube)

Sayangnya, pohon palem unik di hutan tersebut terancam hilang. Kebijakan pertanian di sana, mengizinkan penjualan lahan hingga pemotongan pohon untuk dijual.

"Apa yang terjadi adalah semua orang datang untuk memotong pohon dan mengambil hak milik tanah. Setelah lima tahun, hukum yang baru mengizinkan mereka untuk menjual tanahnya," papar Vrsansky.

Sejumlah pihak pecinta lingkungan pun telah berupaya semaksimal mungkin utnuk membeli lahan sedikit-sedikit untuk menyelamatkan hutan. Namun dengan dana yang terbatas, tentu sulit untuk menyelamatkan hutan yang begitu luas.

Hutan tersebut juga menjadi habitat dari berbagai fauna, termasuk serangga dan ratusan spesies burung. Pariwisata di Ekuador pun dianggap sebagai salah satu cara untuk melindungi hutan dari pembalakan.

Sedangkan dari segi wisata, traveler yang liburan ke Ekuador bisa berjalan santai di hutan sambil melihat gunung api serta hutan yang masih alami. Traveler juga dapat melihat langsung pohon berjalan yang unik.


Taman Nasional Taman Nasional Sumaco Napo-Galeras di Ekuador (Youtube)

(rdy/fay)

Hide Ads