Parade Unik di Kolombia, Adu Banyak Muatan Barang Dalam Jeep!

Armenia - Setiap negara pasti punya parade atau festival unik. Di Kolombia setiap tahun digelar festival Yipao, di mana para petani adu banyak memuat hasil bumi di dalam mobil jeep. Unik!

Festival Yipao biasanya digelar oleh para petani di Kota Armenia, sekitar 300 Km sebelah barat daya Bogota yang merupakan ibukota Kolombia. Selain Armenia, festival ini juga digelar Kota Calarca, kedua kota tersebut berada di Provinsi Quindio. Festival Yipao digelar untuk memperingati hari jadi kedua kota tersebut.

(AFP/Getty Images)

Dilansir detikTravel dari AFP, Selasa (29/12/2015), festival Yipao merupakan festival budaya yang sangat populer di kalangan masyarakat setempat. Festival Yipao pertama kali digelar pada tahun 1988 atas inisiatif Joan Jaramillo, Kepala Protokoler Kantor Gubernur Provinsi Quindio.

Sejarahnya, festival ini dibuat untuk merayakan hari jadi kota tersebut. Penduduk setempat akan menggelar pawai menggunakan mobil jeep yang sangat populer di Kolombia. Mereka akan menghias dan mengisi penuh mobil dengan aneka macam hasil bumi, furnitur, bahkan ditumpangi oleh manusia. Mobil Jeep yang paling banyak muatan dan paling indah hiasannya akan memenangkan sejumlah hadiah dari pihak penyelenggara.

(AFP/Getty Images)

Tentu saja festival unik ini menjadi hiburan tersendiri bagi para wisatawan yang datang ke Kolombia. Setiap tahunnya pasti ada wisatawan yang datang dan menonton parade unik ini. Tak kurang ratusan jumlahnya, dari berbagai penjuru dunia.

Bagaimana tidak? Kapan lagi bisa melihat parade puluhan hingga ratusan mobil Jeep yang memuat pisang, kopi, dan aneka hasil kebun lainnya. Belum lagi aneka perabotan dari meja kursi, hingga televisi yang menggunung dan ditumpuk di atas mobil Jeep.

Yipao sendiri istilah dalam bahasa Kolombia yang berarti mobil Jeep Willy yang terisi penuh. Jeep Willy merupakan jenis kendaraan yang populer di Kolombia, sejak era Perang Dunia Ke-2 usai. Kelebihan stok kendaraan tersebut dijual murah ke Kolombia, lalu digunakan para petani setempat untuk mengangkut hasil perkebunan.

(AFP/Getty Images) (sst/sst)