Gua yang Dulunya Jadi Markas Perompak & Bandit di AS
Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gua yang Dulunya Jadi Markas Perompak & Bandit di AS

Kurnia Yustiana - detikTravel
Jumat, 29 Jan 2016 19:10 WIB
Gua yang Dulunya Jadi Markas Perompak & Bandit di AS
Foto: Thinkstock
Hardin - Illinois di AS punya wisata alam yang terkait dengan kisah bajak laut di masa lalu. Ada sebuah gua yang diyakini bekas markas perompak dan bandit.

Liburan ke negara bagian Illinois, jangan hanya mampir ke Chicago yang merupakan kota terbesar ketiga AS. Cobalah jelajahi tepian Sungai Ohio yang mengalir di Hardin, bagian tenggara Illinois. Tepian sungai itu menjadi lokasi sebuah gua yang populer di kalangan turis di sana.

Dilansir detikTravel dari situs pariwisata Illinois, Jumat (29/1/2016) Cave in Rock adalah gua di bukit batu yang cukup besar. Dulu, gua tersebut digunakan oleh sekelompok perompak kejam sebagai markas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabarnya, gua tersebut mulai menjadi markas perompak sekitar tahun 1790. Mereka tak jarang menyerang perahu warga dengan muatan kargo yang melintas di Sungai Ohio. Para perompak itu menjarah barang-barang di perahu kemudian di simpan di dalam gua.

Cave in Rock (enjoyillinois.com)

Selain bajak laut, bandit, pembunuh dan para buronan juga banyak yang bersembunyi di dalam Cave in Rock. Gua ini pun benar-benar berselimut aroma kejahatan dengan adanya kelompok tersebut.

Gua pun berisi banyak barang curian, serta makanan dan minuman keras. Para perompak dan kawan-kawannya memang sering bermain judi dan berpesta di dalam gua. Mengerikannya lagi, para perompak kabarnya pernah membunuh orang di sana dengan cara menyuruh korban untuk loncat dari tebing tinggi di atas gua.

Pemandangan dari dalam gua (emilymd88/Instagram)

Hingga akhirnya tahun 1799, sekelompok orang yang dikenal sebagai 'The Exterminators' menyerbu gua dan sekitarnya. Mereka menyerang dan menyingkirkan para perompak dan kelompok penjahat lain yang tinggal di gua. Setelah serangan ini, gua pun berangsur-angsur ditinggalkan perompak dan bandit.

Gua tersebut sempat menjadi gereja di pertengahan tahun 1800an, sebelum akhirnya kembali kosong dan dibuka untuk turis sebagai objek wisata. Turis yang berkunjung bisa menjelajah bagian dalam gua dan bebas untuk foto-foto. (sst/sst)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads