Mungkin traveler mengenal pedesaan di Eropa yang kaya akan warna seperti di Yunani atau Belanda. Namun tak usah jauh-jauh, di Korea Selatan terdapat desa serupa bernama Desa Gamcheon. Letaknya berada di sebelah barat pusat Kota Busan.
Dilansir detikTravel dari CNN, Kamis (4/2/2016), Gamcheon merupakan destinasi yang tepat bagi traveler penikmat seni dan sejarah. Bagaimana tidak, setiap rumah penduduk di Gamcheon dicat warna-warni, dari mulai warna pastel hingga warna lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Instalasi seni di Gamcheon (CNN)
Traveler bisa menikmati suguhan pemandangan serupa di Eropa begitu menginjakkan kaki di Gamcheon. Desa ini bahkan mendapatkan julukan 'Santorini ala Korea'. Tak berlebihan, karena Gamcheon memang sangat cantik.
Proyek untuk mengubah wajah Gamcheon menjadi lebih 'berseni' dimulai sejak tahun 2009. Saat itu Desa Gamcheon menjadi tuan rumah sebuah proyek seni publik. Mahasiswa seni dan seniman diundang untuk mendekorasi desa. Sementara penduduk desa yang telah tinggal lama memang mencat rumah mereka dengan warna pastel. Kemudian para seniman menambahkan puluhan sentuhan warna-warni di seluruh kota.
Kini dapat dilihat hasilnya, wajah Gamcheon berubah menjadi cerah dan siap menyambut setiap tamu yang datang. Beberapa rumah warga pun beralih fungsi menjadi kafe dan juga restoran. Pemandangan terbaik untuk menikmati Gamcheon bisa dari tempat tertinggi di desa ini, yaitu Sky Garden.
Wisatawan berfoto dengan patung The Little Prince (CNN)
Selain warna-warni, ada pula beberapa patung dan instalasi seni yang dipajang di Gamcheon. Salah satunya yaitu patung tokoh cerita anak-anak 'The Little Prince' dari Perancis, yang beberapa waktu lalu kisahnya diangkat menjadi film animasi. Ada pula penunjuk arah warna-warni yang terpasang di sana.
Traveler bisa berkeliling desa Gamcheon sambil menikmati pemandangan yang ada. Awas, jangan sampai tersesat karena gangnya terlihat sama. Cara agar tidak tersesat, wisatawan bisa mengikuti petunjuk jalan dari susunan kayu lukis yang membentuk ikan.
Papan penunjuk arah berbentuk ikan (CNN)
Desa wisata ini tutup menjelang pukul 18.00 waktu setempat. Itu untuk menghargai penduduk setempat yang ingin beristirahat. Traveler bisa datang ke desa ini saat pagi hingga menjelang sore.
Cara ke sana:
Dari Busan, traveler bisa naik kereta bawah tanah menuju Stasiun Toseong-dong. Lalu Anda bisa melanjutkanya dengan taksi ke Sekolah Dasar Gamjeong Busan dengan biaya sekitar USD 2,5 (setara Rp 35 ribu).
Gang-gang sempit di Gamcheon sangat berseni (CNN)
(shf/fay)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan