Wuzz! Begini Rasanya Naik Kereta Cepat di China

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Wuzz! Begini Rasanya Naik Kereta Cepat di China

Radian Nyi Sukmasari - detikTravel
Jumat, 11 Mar 2016 12:50 WIB
(Dian/detikTravel)
Guangzhou - Kereta api cepat merupakan moda transportasi yang sudah cukup lama digunakan di China. Lalu, bagaimana rasanya naik kereta cepat di China?

Bersama rombongan dari Norgen Healthcare, detikTravel menjajal naik kereta cepat dari Guangzhou ke Beijing. Dengan kereta cepat, perjalanan dari Guangzhou-Beijing ditempuh dalam waktu 8 jam. Padahal, perlu waktu sekitar 24 jam jika menggunakan kereta biasa.

Pukul 09.00 waktu setempat, kami tiba di Guangzhou South Railway Station. Pertama-tama, petugas akan mengecek tiket kereta dan paspor bagi WNA dan KTP untuk penduduk setempat. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan barang-barang yang dibawa melalui scanner.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


(Dian/detikTravel)

Eits, tapi tunggu dulu. Pemeriksaan belum berhenti sampai di situ. Sebelum masuk ruang tunggu, semua barang bawaan penumpang akan diperiksa dan dibuka semuanya oleh petugas. Baru setelah dipastikan aman, penumpang bisa masuk ke ruang tunggu sebelum menuju ke kereta.

Sekitar pukul 10.00 waktu setempat, kereta tujuan Beijing dengan nomor G6705 yang kami tumpangi berangkat. Suasana di dalam kereta cepat ini tidak terlalu berbeda dengan kereta kelas eksekutif yang ada di Indonesia. Barang bawaan penumpang, termasuk koper diletakkan di bagian atas. Sedangkan tas yang ukurannya lebih kecil bisa diletakkan di depan tempat duduk. Sebab, ruang di depan kursi memang cukup lebar.


(Dian/detikTravel)

Di bagian depan gerbong terpampang berapa kecepatan laju kereta. Pemandu kami, Alfio Aprilio mengatakan bahwa kecepatan maksimal kereta cepat ini mencapai 320 km/jam. Sedikit berbeda dengan kereta eksekutif yang ada di Indonesia, di pintu masuk tiap gerbong terdapat wastafel dan tempat untuk mengambil air minum.

Jika hendak ke toilet jangan pada saat kereta berhenti di tiap stasiun tertentu. Sebab, pintu kamar mandi akan terkunci secara otomatis. Menurut Alfio, kereta cepat minimal terdiri dari delapan gerbong. Kebetulan, kereta yang kami naiki terdiri dari 15 gerbong dengan kapasitas penumpang maksimal 1.275 orang.


(Dian/detikTravel)

Alfio menjelaskan, ada empat jenis kereta yaitu G, C, D, dan T. Kereta G, seperti yang kami naiki, adalah kereta api paling cepat tanpa ada batasan jarak. Kemudian C adalah kereta cepat antar kota dengan jarak dekat dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Misalnya saja Guangzhou-Shenzhen atau Beijing-Tienjin.

Kereta kelas D adalah kereta cepat yang lajunya sedikit lebih lambat dari kereta jenis G. Untuk kereta cepat kelas G, ada kelas bisnis dan biasa. Sementara, kereta jelas T dan K merupakan kereta biasa yang terbagi dari kelas duduk dan tidur. Kecepatan kereta kelas T lebih agak cepat dari kereta kelas K yaitu sekitar 100 km per jam.

"Untuk stasiun kereta cepat, Guangzhou South Railway Station adalah pusatnya dan hanya ada kereta cepat aja. Ada lagi Guangzhou East Station dan Guangzhou Station yang melayani kereta cepat tapi di sana dicampur juga sama kereta kelas yang lain," papar Alfio.


(Dian/detikTravel)

Harga tiket kereta cepat Guangzhou-Beijing yaitu 826 Yuan atau sekitar Rp 1,7 juta, hampir tiga kali lipat dari harga kereta api biasa. Pembelian tiket dilakukan jauh-jauh hari sebelumnya atau bisa juga on the spot dan jika masih ada kursi tersisa. Karena kecepatannya mencapai 320 km/jam, laju kereta tidak terasa terlalu goyang sehingga kereta terkesan tenang.

Selain itu, bonus pemandangan pun bisa didapatkan ketika naik kereta cepat ini. Tertarik untuk mencoba?

(rdn/shf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads