Apa rasanya loncat dari pesawat di ketinggian 5.000 meter dan terjun dengan kecepatan 200 km per jam? Inilah skydiving di Gold Coast, Australia yang gila!
Pekan lalu, jadi pekan yang spesial bagi saya. Atas undangan Tourism & Event Queensland, saya bersama media dari Singapura dan Malaysia diajak menjelajahi Gold Coast, kota di pesisir pantai Queensland dan berjarak 1 jam dari Brisbane. Bukan cuma itu, kami semua diajak mencicipi atraksi wisata di sana.
Salah satunya yang ditunggu-tunggu, apalagi kalau bukan skydiving. Terjun dari atas pesawat yang terbang dan inilah pengalaman kali pertama saya mencobanya. Deg-degan, sudah pasti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gold Coast Sky Dive di sekitar Pantai Kirra, Gold Coast (Gold Coast Sky Dive/Istimewa)
Makin masuk ke dalam, saya makin deg-degan. Aneka peralatan skydiving tersaji di depan mata, seperti harness dan google. Sebelumnya, diharuskan dulu mengisi formulir mengenai data diri dan soal asuransi kesehatan. Asal tahu saja, Gold Coast Sky Dive merupakan anggota dari Australian Parachute Federation (APF), badan yang mengawasi kegiatan skydiving dan paradigling di Australia. Artinya, pengurusannnya profesional dan menerapkan standar keamanan yang tinggi.
"Halo selamat pagi, sudah siap untuk lompat? Atur nafas dan jangan lupa untuk teriak di atas. Ini akan menyenangkan," ujar Steve, salah seorang pemandu yang menemani saya.
Persiapan sebelum skydiving (Afif/detikTravel)
Satu kali skydiving, ada 5 orang. Kala itu, saya bersama 4 orang dari Malaysia dan Singapura dan satu lagi cewek Australia bernama Caroline. Masing-masing dari kami ada pemandunya, alias tandem. Steve, yang sudah 20 tahun malang melintang main skydiving menjadi pemandu saya kali ini.
Pertama, kami diberi instruksi sebelum memulai skydiving. Beberapanya seperti dilarang menaruh benda apapun di dalam kantung, menggunakan perlatan dengan lengkap dan mengikuti instruksi dari pemandu, contohnya menyilangkan tangan sebelum terjun.
"Yang paling penting kita harus senyum ke kamera dan berlagak takut ya," canda Steve mencoba menenangkan saya.
Skydiving Dimulai!
Kami semua sudah memakai peralatan, kini saatnya berangkat. Dengan naik mobil sekitar 15 menit, kami bertolak menuju Bandara Gold Coast. Satu pesawat perintis sudah menunggu yang badan pesawatnya tidak memiliki pintu.
"Kalau pakai pintu nanti repot. Apa kita selama terbang mau dipinggir pintu saja biar makin deg-degan," lagi-lagi Steve bercanda.
Pesawat perintis tanpa pintu (Gold Coast Sky Dive/Istimewa)
Kami satu persatu masuk, dengan posisi pemandu lebih dulu. Jadi di dalam pesawat, kami duduknya menghadap ke pintu pesawat yang tidak ada pintunya itu. Sang pemandu pun ada di belakang tiap masing-masing dari kami, dengan kamera GoPro di tangannya yang merekam tiap detik perjalanan ini.
Ketika pesawat lepas landas, kami makin tegang. Tidak ada yang mencoba bercanda, semuanya diam. Hanya para pemandu saja yang terus-menerus menggoda. Mereka tampaknya tahu, bagaimana membuat orang-orang yang pertama kali skydiving seperti kami, menjadi tenang.
"Kita sudah di ketinggian 5.000 mdpl lebih nih, ayo siap-siap. Mana suaranya!" ujar Steve kepada saya dari belakang.
Saya mendapat giliran ketiga meloncat. Melihat dua orang lebih dulu yang loncat, jantung makin deg-degan. Apalagi ketika saya sudah berdiri di depan pintu pesawat, melihat awan, laut dan kota dari atas ketinggian. Ngeri banget!
Bersiap sebelum meloncat (Gold Coast Sky Dive/Istimewa)
"Kita hitung dari tiga ya, satu...." kata Steve dan kami (saya dengannya) seketika langsung loncat.
Terjun dari pesawat! (Gold Coast Sky Dive/Istimewa)
"Ooooaaaaaa...." saya teriak kencang.
Saya loncat dari pesawat, terjun bebas. Anginnya sangat kencang, mendengungkan telinga dan menerpa muka. Saya melayang, melayang di udara. Ini gila!
Saya menggerakan tangan dan kaki seolah seperti berenang. Begini rasanya melayang di udara merasakan kecepatan, kala lompat dari pesawat ke bawah: 200 km per jam.
"Wuuhuuu....." saya tak berhenti teriak begitu juga dengan Steve.
Anginnya sangat kencang! (Gold Coast Sky Dive/Istimewa)
Melayang di udara (Gold Coast Sky Dive/Istimewa)
Seru banget! (Gold Coast Sky Dive/Istimewa)
Selama 45 detik, saya terjun ke bawah dan setelahnya, parasut terbuka. Saya menghela nafas panjang dan terus ngos-ngosan. 45 Detik yang sepertinya sebentar, namun terasa sangat istimewa. 45 Detik loncat dari pesawat, melayang-layang. Seolah tidak percaya, akhirnya saya mencoba skydiving.
Belum selesai, Steve kembali membuat jantung saya berdetak kencang. Dia memainkan parasut, membuat saya melayang ke kanan dan ke kiri terus berputar-putar. Oh Steve, perut saya jadi mual...
Dari atas ketinggian, panorama Gold Coast terlihat sangat cantik. Gedung-gedung dan pemukiman penduduk yang rapi, menghadap ke pantai. Pantai yang garisnya sangat panjang, 57 km seolah garis putih yang lurus. Di depannya adalah lautan Samudera Pasifik.
Membuka parasut dan manuver di udara (Gold Coast Sky Dive/Istimewa)
Hampir 15 menit lebih, akhirnya saya dan Steve mendarat di Pantai Kirra. Pantai yang sepi dan berpasir putih. Pelan-pelan kami mendarat, dengan kaki Steve yang lebih dulu menapak tanah dan kemudian kaki saya.
"Bagaimana, seru bukan? Besok coba deh sendiri, lebih deg-degan tapi kamu bisa banyak gaya ketika lagi melayang," ujar Steve.
Bagi traveler yang mau mencoba skydiving di Gold Coast ini, siapkan kocek 365 AUD atau sekitar Rp 3,6 juta. Pemesanan, bisa langung melalui situs resmi Gold Coasy Sky Dive (goldcoastskydive.com.au). Mau coba?
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia