detikTravel berkesempatan datang ke masjid ini bersama 34 orang dari manajemen dan mitra berprestasi Hijab Elzatta, Minggu (17/4/2016).
Masjid ini dibangun pada 1 Juli 1996. Masjid ini merupakan pemberian WNI untuk komunitas muslim RI yang berada di Belanda. WNI tersebut membuat masjid karena komunitas muslim RI membantu pengurusan jenazah saudara WNI tersebut saat di Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(Niken/detikTravel)
(Niken/detikTravel)
Masjid ini dikelola oleh Persatuan Pemuda Muslim se-Eropa (PPME) berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag. Saat Salat Jumat dan Salat Hari Raya, Masjid Al-Hikmah tak hanya diramaikan oleh warga Indonesia tapi juga kaum muslimin dari berbagai warga negara di Den Haag yakni Turki, Maroko, dan muslim Belanda.
Mesjid ini berlantai dua dan persis berada di seberang jalur trem 16 menuju Wateringen. Masjid ini awalnya merupakan gereja.
"Tempatnya dulu kayak bioskop, kaca fiberglass dan sekarang sedang dalam pengecatan untuk persiapan Ramadan," ujar William Satria Putra, WNI yang sudah lama tinggal di Belanda.
(Niken/detikTravel)
Saat masuk ke sini, tempat wudhu sangat bersih dan airnya sangat dingin. Setelah wudhu, kami masuk ke lantai satu yang luas untuk salat. Kaum Adam dan kaum Hawa salat dengan dibatasi oleh papan.
Setelah salat kami bisa melihat pajangan tulisan Alquran. Di lantai 2 diletakkan Alquran dan buku lainnya untuk belajar.
(nwy/shf)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda