Menikmati Amman di Yordania, Kota Tua yang Bersahaja

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Yordania

Menikmati Amman di Yordania, Kota Tua yang Bersahaja

Rachmadin Ismail - detikTravel
Minggu, 22 Mei 2016 12:50 WIB
Ibu kota Amman di Yordania (Madin/detikTravel)
Amman - Amman di Yordania merupakan satu dari antara kota-kota tertua dunia. Sempat diperebutkan, kini Amman menawarkan keindahan dan ketenangan bagi traveler.

detikTravel berkesempatan berkunjung ke Amman atas undangan Jordan Tourism Board (Badan Pariwisata Yordania) pada 16-23 Mei 2016. Perjalanan menuju Amman berlangsung selama 11 jam dari Jakarta dengan maskapai Royal Jordanian yang terbang tiga kali sepekan, yakni hari Senin-Rabu-Jumat. Dari bandara menuju Amman waktu tempuhnya sekitar 45 menit.

Setibanya di Amman, para pelancong akan langsung disuguhi pemandangan bangunan kota yang menarik. Bangunan yang didirikan dengan arsitektur khas Timur Tengah, yakni menggunakan bahan 'limestone' dengan bentuk atap kotak-kotak akan terlihat sepanjang perjalanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waleed Heyasat, pemandu yang mendampingi perjalanan detikTravel selama di Yordania mengatakan, wilayah Amman mulai dibangun sejak era 7250 sebelum masehi. Ketika zaman kekuasaan Ammonites, Amman dikenal sebagai Rabbat-Ammon. Lalu ketika dikuasai oleh Graeco-Romawi dikenal dengan nama Philadelphia.

"Jadi, nama Philadelphia berasal dari sini lebih dulu, bukan dari Amerika Serikat," kata pria lulusan Arkeologi Universitas Hashemite ini sambil bercanda.

Kota Amman dari ketinggian (Madin/detikTravel)
Wilayah Amman terbentang sepanjang 1.680 km persegi yang terdiri dari 19 bukit. Populasi penduduknya mencapai angka 4 juta orang, hampir lebih dari setengah jumlah populasi total di Yordania yang mencapai angka sekitar 7 juta orang. Wilayah Timur Amman cenderung lebih padat penduduknya, sementara Barat lebih sedikit karena harga properti yang mahal.

"Sekarang kami juga punya tambahan penduduk pengungsi dari Suriah sekitar 3 juta orang. Mereka ditampung di kamp pengungsian," tambah Waleed.

Amman adalah kota nomor 93 di dunia dan nomor lima di wilayah Arab, sebagai kota yang paling banyak dikunjungi. Total ada lebih dari dua juta orang yang mendatangi Amman pada tahun 2015 lalu untuk berkunjung.

"Di sini juga kota teraman di Timur Tengah. Angka kejahatannya sangat kecil," klaim Waleed.

Menurut Waleed, masyarakat di Amman cenderung moderat. Walau penduduknya mayoritas Islam, namun sangat jarang ada orang yang menanyakan soal latar belakang agama kepada yang lainnya. Semua orang diterima dengan baik di Amman, tak peduli apa pun keyakinannya.

"Orang di sini tidak akan menanyakan apa agama Anda. Pakaian pun belum tentu mencirikan apa agamanya," ceritanya.

Kotanya begitu damai dan aman (Madin/detikTravel)
Sebagai kota yang relatif aman, maka itu tak heran Amman kerap dipilih sebagai lokasi perundingan negara-negara yang terlibat konflik. Indonesia bahkan pernah menggunakan Amman sebagai lokasi pelantikan konsul kehormatan RI di Palestina. Saat itu, Menlu Retno Marsudi dilarang masuk ke Palestina oleh Israel, sehingga akhirnya pelantikan terjadi di Amman.

Dari peninggalan sejarah, Amman juga menawarkan banyak destinasi wisata. Mulai dari kawasan Amman Citadel, di mana terdapat Kuil Hercules, teater Roma, sampai gereja bizantium abad ke 6, sampai sisa-sisa bangunan masjid dan ruang tunggu para khalifah.

Amman punya banyak destinasi wisata sarat sejarah (Madin/detikTravel)
Tak jauh dari Citadel, ada juga masjid Al Hussein, masjid bergaya Ottoman yang dibangun kembali pada tahun 1924 oleh raja Abdullah bin Al-Husseini. Dulunya, masjid ini adalah bekas tapak sebuah masjid tua yang dibangun pada tahun 640 Masehi oleh Khalifah Umar bin Khattab.

Di wilayah Amman juga ada makam Bilal bin Rabah, sahabat nabi yang terkenal dengan kemampuan azannya yang mempesona. Lalu, ada juga gua yang diyakini oleh masyarakat Yordania sebagai gua tujuh orang tertidur sebagaimana diceritakan dalam Al Quran surat Al Kahfi. Di gua itu juga terdapat sisa-sisa Romawi dan Bizantium.

Sejumlah hotel bisa jadi pilihan selama tinggal di Amman. Mulai dari hotel-hotel internasional sampai hotel yang khas kota Amman bernama Le Royal Amman. Bangunannya yang khas berbentuk silinder dan sejumlah fasilitas menarik, akan membuat Anda betah tinggal di negeri bersejarah ini.

Tak lupa, bila Anda ke Amman sempatkan mampir ke restoran Sufra. Di sana, ada hidangan Mediterania yang sangat enak. "Ini adalah restoran terbaik di kota, Anda harus mencobanya," kata Waleed berpromosi.


(rdy/rdy)

Hide Ads