Nanjing merupakan kota yang masuk wilayah provinsi Jiangsu, bagian selatan Cina. Posisinya sangat strategis dengan laut. Tak salah, bila kota yang juga sering disebut Jiangning atau Nanking ini dijadikan ibukota oleh penguasa 10 dinasti.
Kini, kota tua ini berubah menjadi kota metropolitan. Gedung-gedung pencakar langit tumbuh di kota ini. Begitulah yang dirasakan detikTravel bersama rombongan wartawan lainnya bersama penerbangan Thai Lion Air ke Nanjing pada 19-20 Mei 2016 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kota ini berdiri sejak tahun 400 sebelum masehi, 10 dinasti berturut-turut menjadikan kota ini sebagai ibu kota, ini disebut juga Kota Surga," kata Anna Lee, pemandu wisata saat membawa rombongan wartawan keliling Nanjing.
![]() |
"Jadi Nanjing telah beberapa dimusnahkan, dan beberapa kali dibangun lagi," ujar Anna.
Tahun 589 kota ini sempat dihancurkan lagi. Bahkan begitu lamanya kosong, tanah di kota ini menjadi tanah pertanian. Baru saat kota Nanjing dibangun lagi pada masa Dinasti Ming tahun 1366 oleh Zhu Yuanzhang.
![]() |
Tahun 1937 kota ini jatuh ke tangan Jepang, Chiang Kai Sek pun memindahkan kota ke Chongqing. Lalu pada tahun 1949 setelah pasukan Chiang Kai Sek kalah, ibukota China pun dialihkan ke Beijing hingga sekarang.
Karena itu, lanjut Anna, di tanah Nanjing saat ini tersimpan atau terkubur banyak sekali benda-benda kebudayaan dan bersejarah. Kini baru sebagian benda-benda yang ditemukan di Museum Nanjing yang juga satu areal dengan the Porcelain Tower of Nanjing dan Kuil Bao'en di pusat kota Nanjing.
"Kota ini dikelilingi tembok benteng tinggi sepanjang 30 kilometer. Tapi sayang tinggal 20 kilometer yang tersisa, selebihnya hancur saat perang Pemberontakan Taipin dan melawan Jepang," terang Anna.
Kota Nanjing yang terletak di selatan hilir Sungai Yangzi dan dilintasi Sungai Qinhuai ini memiliki luas sekitar 860 kilometer persegi dengan penduduk lebih dari 8 juta orang.
Kota ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Sekarang, kota ini menjadi pusat ilmu pengetahuan, kesenian, budaya. Bahkan, Nanjing juga menjadi kota dagang internasional terbesar setelah Shanghai.
Yang menarik, di kedua tepi Sungai Qinhuai masih utuh sejumlah bangunan bertembok warna merah jambu dengan genteng warna merah. Setiap rumah digantung lampu-lampu lampion berwarna merah.
![]() |
Tembok kuno setinggi 12 meter ini juga dibangun menyusuri Sungai Qinhuai. Tembok ini memili ketebalan antara 8-12 meter. Tembok ini memili 2.000 benteng pertahanan dan 24 pintu gerbang. Tembok ini dibangun pada masa awal Dinasti Ming berdiri, yaitu oleh Kaisar Pertama, Zhu Yuanzhang.
Di Nanjing, banyak jalan dinamai Sun Yat Sen. Hal itu untuk mengenang tokoh revolusi demokratis di China yang meninggal pada tanggal 1 Juni 1927. Dr Sun Yat Sen pun dimakamkan di Mausoleum Sun Yat Sen di areal Tomb of Ming di kaki pegunungan Zhongshan.
Sejak ibukota Nanjing dipindah ke Beijing, kota ini sempat surut pamornya. Malah kota ini menjadi pusat perjuangan ketika melawan pendudukan Jepang. Namun, kota ini bangkit lewat geliat pembangunan ekonomi di wilayah China. Pusat-pusat industri, perdagangan dan perbelanjaan bermunculan.
Nanjing telah berubah menjadi kota metropolitan dan pusat ekonomi. Dari catatan tahun 2003, pendapatan perkapital sekitar RMB 27.128 atau setara US$ 3.280. Dan masuk peringkat ke 32 dari 659 kota di China.
Melihat itu, Thai Lion Air membuka peluang bisnis dengan membuka rute baru dari Bangkok menuju Nanjing. Pasalnya, kebanyakan orang Thailand dominan berwisata ke China dan juga sebaliknya.
"Ini yang kami coba lakukan dengan membuka rute dari Bangkok-Nanjing dan Nanjing-Bangkok. Kami harapkan ke depan akan buka rute lain di kota lainnya China," kata Managing Director Thai Lion Air, Captain Darsito Hendroseputro kepada wartawan di Bangkok.
(shf/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!