Central Market Kuala Lumpur menjadi magnet tersendiri bagi turis yang gila belanja. Sebabnya, barang-barang yang tersedia di pasar ini harganya sedikit lebih miring dibandingkan dengan barang-barang yang ada di dalam mal, atau pun pusat perbelanjaan lainnya.
Ditambah lagi, traveler bisa tawar-menawar dengan sang penjual. Namun ada juga penjual yang sudah memasang tanda 'fixed price' di depan barang dagangannya. Jika sudah begitu, berarti si penjual tidak akan melayani tawar-menawar harga, meski segala jurus bujuk rayu sudah traveler keluarkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasar ini sudah ada sejak tahun 1888 (Wahyu/detikTravel)
Ditengok dari sisi sejarahnya, Central Market ini ternyata sudah ada sejak era tahun 1800-an. Tepatnya pada tahun 1888, itulah yang tertera pada papan nama besar yang berada di depan pasar. Bisa dibilang, Central Market adalah pasar tertua di Malaysia.
Central Market menempati bangunan bergaya kolonial Inggris. Sejak dibangun dari tahun 1888, pasar ini mengalami beberapa kali perluasan yaitu pada tahun 1889, 1895, 1920, 1921, hingga di tahun 1933 dimana saat itu luas pasar ini sama seperti luasnya yang sekarang.
Dahulu, Central Market bukanlah Pasar Seni, melainkan pasar yang menjual daging segar dan ikan laut. Namun seiring berjalannya waktu, pasar ini mulai menjual aneka barang lainnya, dan mulai dikenal sebagai Pasar Seni dan Budaya sejak bulan April 1986.
Pasar ini menjual aneka barang seni (Wahyu/detikTravel)
detikTravel menyempatkan diri untuk berkeliling dan melihat-lihat suasana pasar. Sore itu suasana cukup ramai oleh beberapa wisatawan asing. Mereka mencari beberapa suvenir untuk dibawa pulang kembali ke negara asalnya.
Contohnya Matt dan Susan, pasangan turis yang berasal dari Skotlandia. Mereka mengaku mencari beberapa gantungan kunci serta kaos-kaos untuk dibagikan ke teman mereka saat kembali ke negara mereka..
"Kebetulan kami mampir ke sini sebelum pergi ke bandara, masih ada 2 jam sebelum waktu boarding. Kami putuskan untuk ke sini dan pergi berbelanja. Kata orang-orang di sini harganya tidak begitu mahal," kata Susan.
Harga suvenir di Central Market memang bisa dibilang murah. Ada gantungan kunci Malaysia seharga 1 Ringgit saja per buahnya (setara Rp 3.200-an), sementara pajangan meja Menara Petronas dihargai 5 Ringgit Malaysia (setara Rp 16 ribuan) saja. Jika beruntung, traveler bisa bertemu pedagang yang berasal dari Indonesia dan mungkin akan dapat diskon khusus.
Ada pula beberapa suvenir untuk traveler bawa pulang (Wahyu/detikTravel)
Traveler bisa menyusuri sudut demi sudut dan gang-gang yang ada di dalam pasar ini. Uniknya adalah, penamaan gang ini berdasarkan mayoritas barang yang dijual oleh para pedagang. Ada Lorong Melayu yang menjual kerajinan lokal Malaysia, ada Straits Chinese yang menjual benda-benda dengan nuansa etnik China, hingga Lorong Kolonial.
Selain bisa berbelanja, traveler juga bisa berwisata kuliner di dalam pasar dengan 2 lantai ini. Ada banyak penjaja makanan, dari mulai makanan berat hingga warung kopi dimana traveler bisa ngopi-ngopi cantik di dalamnya.
BACA JUGA: Nyamm! Wisata Kuliner Lezat di Central Market Kuala Lumpur
Tak hanya itu, setiap harinya traveler akan dihibur oler pertunjukan seni maupun budaya Malaysia yang ditampilkan di panggung yang terletak di sisi sebelah kiri, sebelum pintu utama pasar. Panggung ini buka setiap hari, setelah matahari mulai tenggelam.
Central Market Kuala Lumpur terletak di Jalan Tun Tan Cheng Lock (Foch Avenue). Lokasinya dekat dengan China Town di Jalan Petaling. Bila traveler naik LRT, stasiun terdekatnya yaitu Stasiun Pasar Seni. Turun saja di stasiu ini lalu tinggal berjalan kaki ke Central Market sudah sampai.
Panggung seni di samping pasar (Wahyu/detikTravel)
(aff/aff)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!