Liburan ke Korsel jangan hanya mampir ke Seoul. Sesekali cobalah wisata perbatasan di DMZ, wilayah perbatasan Korut dan Korsel yang ada di Kota Paju. Kalau dari Seoul jaraknya sekitar 50 km. Beberapa waktu lalu detikTravel pernah mengunjungi DMZ.
DMZ dibuat setelah berakhirnya Perang Korea (5 Juni 1950-27 Juli 1953). DMZ terbentang sepanjang 250 km dan lebarnya sekitar 4 km. Di tengah DMZ terbentang Garis Demarkasi Militer (MDL).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, untuk bisa wisata ke wilayah perbatasan tersebut turis harus mematuhi sejumlah aturan dari otoritas setempat. Setiap turis, terlebih turis asing, harus membawa paspor.
Sebelum masuk ke DMZ bus yang traveler tumpangi akan berhenti di sebuah check point. Seorang tentara Korsel akan naik ke atas bus dan memeriksa paspor. Penumpang dalam bus juga dihitung dengan seksama, karena jumlah penumpang saat masuk dan keluar harus sama kalau tidak tak diizinkan meninggalkan DMZ.
Selama pemeriksaan berlangsung turis dilarang memotret sang tentara, apalagi mengunggah fotonya ke internet. Hal ini dilakukan demi alasan keamanan.
Setelah melewati pemeriksaan, traveler akan benar-benar memasuki wilayah perbatasan kedua negara yang dulunya satu kerajaan besar itu. Monumen serta genta perdamaian seberat 21 ton akan menyambut traveler. Selain monumen itu, masih banyak lagi yang bisa dieksplor di sini.
Ada Freedom Bridge yang pernah dilewati para tawanan perang untuk kembali ke Korsel. Kalau mau tahu tentang seluk beluk DMZ, silakan datang ke DMZ Theater and Exhibition Hall. Terdapat pameran serta tayangan tentang kondisi selama masa peperangan.
Selanjutnya ada 3rd Infiltration Tunnel yang boleh dimasuki pengunjung. Ini merupakan salah satu terowongan yang diduga dibuat Korut untuk menyusup ke Korsel. Terowongan tersebut letaknya 73 meter di bawah tanah, dengan tinggi dan lebar masing-masing 2 meter.
Panjang total terowongan memang 1.635 meter (1.200 meter di Korut, 435 meter di Korsel), tapi yang dibuka untuk publik hanya 265 meter saja. Selama di dalam terowongan, dilarang untuk mengambil gambar. Banyak CCTV yang dipasang untuk melakukan pengawasan, sebaiknya aturan ini janganlah dilanggar.
Satu lagi objek yang tak kalah menarik buat dikunjungi adalah Dora Observatory. Pengunjung dapat melihat sekilas Korut dari kejauhan dengan teropong. Untuk memakai teropong tinggal masukan saja koin 500 Won (Rp 5.900).
Dari teropong tersebut yang paling jelas kelihatan adalah Wilayah Industri Gaeseong yang masuk area Korut. Walaupun ada di Korut, wilayah industri itu dipakai perusahaan Korsel untuk proses produksi dengan pertimbangan upah buruh yang murah.
Pekerja di sana sebagain besar adalah warga negara Korut. Namun ada sebagai kecil warga Korsel bekerja sebagai staf. Selain itu samar-samar terlihat pula patung Kim Il Sung yang merupakan pemimpin pertama Korut. Dialah kakek dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong Un.
Terakhir, traveler bisa melihat Dorasan Station yang merupakan stasiun kereta rintisan yang dibangun secara modern. Dorasan Station ada di Gyeongui Railway Line yang dulunya pernah menghubungkan Korut dan Korsel. Kini jalur tersebut kebanyakan digunakan turis yang berkunjung ke DMZ.
(krn/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum