Itulah yang detikTravel rasakan ketika blusukan di pasar malam ini pada Jumat (23/9/2016). Pertama kita bicara soal lokasi dulu ya. Chiang Mai Night Market membentang sepanjang jalan Chang Klan Road.
Apa bedanya dengan Bangkok? Di Chiang Mai, selain lapak PKL membentang sepanjang trotoar seperti di Bangkok, ada juga gerai pedagang yang lebih rapi dan terpadu, bukan hanya satu tapi sampai 3 tempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana hiruk pikuk night market di Chiang Mai (Fitraya/detikTravel) |
Kalare Night Bazaar itu lebih menarik. Pedagang suvenirnya banyak, ada aneka gerai kuliner dan beberapa menampilkan live music yang enak didengar.
Namun, favorit saya adalah Anusarn Market. Wisatawan juga lebih ramai di sini. Jadi selain asyik belanja di sepanjang trotoar, coba saja masuk ke Anusarn Market yang panjang sampai belakang.
Night marketnya lebih rapi dari Bangkok (Fitraya/detikTravel) |
Coba beli rajutan katun tradisional dalam bentuk scarf, harganya rata-rata 100 Baht (Rp 38 ribu). Aneka baju dengan tema Chiang Mai harganya 100-300 Baht (Rp 38 ribu- 113 ribu) bergantung model. Ada juga beberapa baju dan aksesoris bermotif warna-warni ala Suku Karen yang khas Thailand Utara.
Anusarn Market, paling ramai wisatawan (Fitraya/detikTravel) |
Bahkan di Anusarn Market ada jejeran gerai penjual manisan buah khas Thailand. Dari manisan mangga sampai durian, ada di sini. Lengkap deh!
Saran saya kalau mau belanja oleh-oleh dan suvenir untuk keluarga dan kerabat, belilah barang yang tidak ada di Bangkok. Jadi, selamat belanja di Chiang Mai Night Market ya!
Lapak pedagang suvenir (Fitraya/detikTravel) |
(rdy/fay)












































Suasana hiruk pikuk night market di Chiang Mai (Fitraya/detikTravel)
Night marketnya lebih rapi dari Bangkok (Fitraya/detikTravel)
Anusarn Market, paling ramai wisatawan (Fitraya/detikTravel)
Lapak pedagang suvenir (Fitraya/detikTravel)
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi