Naik Gajah di Thailand, Ini yang Terjadi Kemudian

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Thailand

Naik Gajah di Thailand, Ini yang Terjadi Kemudian

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Jumat, 30 Sep 2016 17:50 WIB
Serunya naik gajah di Maesa Elephant Camp (Fitraya/detikTravel)
Chiang Mai - Di Chiang Mai, Thailand, wisatawan tidak hanya bisa menonton atraksi gajah. Safari ke hutan naik gajah, seru juga lho untuk dilakukan. Banyak kejutan di sana.

detikTravel mengunjungi penangkaran gajah di Chiang Mai, atas undangan Tourism Authority of Thailand (TAT), Sabtu (24/9/2016). Tempatnya adalah Maesa Elephant Camp di kaki perbukitan kawasan Suthep di pinggir kota.

Datang di pagi hari, wisatawan dihibur dengan menonton gajah mandi di sungai. Setelah itu, mereka menonton atraksi Elephant Show dimana gajah unjuk kebolehan dari bermain sepak bola sampai melukis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BACA JUGA: Wow! Gajah di Thailand Bisa Melukis dan Main Bola

Setelah itu, kita bisa mencoba naik gajah dan berkeliling hutan di kawasan Maesa Elephant Camp. Wah, seru nih!

Cerianya wisatawan saat baru naik gajah (Fitraya/detikTravel)Cerianya wisatawan saat baru naik gajah (Fitraya/detikTravel)


Bagaimana caranya naik gajah yang tinggi besar 2 meter ini? Rupanya, wisatawan naik ke semacam pelataran yang ditinggikan sejajar punggung gajah. Gajah-gajah ini sudah dipasangi pelana untuk dua orang.

Hup! Saya pun duduk di punggung gajah dengan seorang teman. Seorang Mahout atau pawang gajah duduk di kepala hewan berbelalai ini. Kami bergerak, gajah selanjutnya datang menjemput dua turis lain, dan begitu seterusnya. Jadilah ini iring-iringan gajah yang panjang dan ramai.

"Nama gajahnya Pontip, dia betina, umurnya 42 tahun," kata sang Mahout memperkenalkan gajah yang kami naiki.

Terombang-ambing, begitu kesan pertama naik gajah. Gajah berjalan pelan, namun ajeg dan mantap. Terbayang betapa berat kakinya menjejak tanah. Lama-lama biasa juga rasanya.

Gajah mulai menjelajah hutan (Fitraya/detikTravel)Gajah mulai menjelajah hutan (Fitraya/detikTravel)


Nah, rupanya gajah suka berhenti di tengah jalan untuk alasan yang lucu, pipis. Namanya gajah, pipisnya tidak sedikit, melainkan banjir.

Gajah juga suka keluar dari jalur hanya untuk memetik daun kesukaannya. Ya, sambil menjelajah hutan rimba, gajah sambil mengemil sepanjang jalan. Gajah kami malah sempat balik kanan karena ia melewatkan daun yang ia sukai. Ada-ada saja.

Atau, gajah kami bermain lumpur dengan belalai, kemudian menciprat-cipratkannya. Segera lindungi baju dan kamera Anda kalau sudah begitu. Cuaca panas terik saat itu, sehingga banyak turis membuka payung yang memang disediakan di bawah pelana.

Wisatawan asyik berfoto ke segala arah. Di satu titik, sang mahout akan menghentikan gajah dan dia akan memfoto wisatawan dengan kamera yang mereka bawa. Sip lah kalau begitu.

Wisatawan asyik berfoto dari atas gajah (Fitraya/detikTravel)Wisatawan asyik berfoto dari atas gajah (Fitraya/detikTravel)


Tak terasa, sudah satu jam kami berkeliling hutan naik gajah. Titik finish kami adalah desa wisata Baan Tong Luang. Turun dari gajah, kami pun siap melanjutkan perjalanan selanjutnya.

Cara ke sana:

Maesa Elephant Camp beralamat di Tapae Road, Muang District, Chiang Mai. Cara terbaik untuk ke tempat ini adalah carter angkot pickup Songthaew dari pusat Kota Chiang Mai. Pulang pergi bisa sampai 500 Baht (Rp 188 ribu) namun bisa dibagi sampai 10 orang penumpang. Tiket masuk Maesa Elephant Camp adalah 200 Baht (Rp 75 ribu). Ongkos naik gajah adalah 800 Baht (Rp 300 ribu) untuk berdua. (fay/fay)

Hide Ads