Saat masih beroperasi, Penjara Rummu di Estonia yang adalah milik Soviet begitu ditakuti dan dijuluki Alcatraznya Eropa. Di era Stalin, para tahanan dipaksa untuk bekerja di bekas tambang bernama Rummu Quarry yang terletak berdekatan.
Namun setelah ditutup pada 31 Desember 2012, bekas penjara itu perlahan tenggelam oleh air hujan dan menjadi bagian dari danau bekas tambang Rummu Quarry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau sejatinya bukan spot diving, namun keindahan bawah air Rummu Qarry beserta penjaranya berhasil menarik para traveler pecinta diving. Panoraman penjara serta hutan bawah air, adalah apa yang bisa traveler dapatkan.
Sayangnya, sempat terjadi kecelakaan berujung kematian yang menimpa salah satu diver yang mencoba menyelam di Rummu Quarry. Pihak pemilik Rummu Quarry sendiri telah memagar area bekas tambang dan penjara, tapi ada saja yang mencari celah dan mencoba menyelam.
Kenyataannya tak sedikit wisatawan lokal yang piknik hingga bersantai di bekas area dan tambang. Malah ada operator tur yang menawarkan paket wisata diving di sana.
Mungkin ke depannya pihak pengelola tambang dan bekas penjara dapat bekerja sama untuk menjadikan Rummu Quarry sebagai destinasi wisata diving yang aman dan terbuka untuk wisatawan. (rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo
Profil Menteri Haji Era Presiden Prabowo, Gus Irfan yang Hobi Sepedaan