Tiap suku punya tradisi khas terkait tanda dewasa atau kejantanan seorang pria. Beberapa tradisinya dinilai menyakitkan, namun tetap dilakukan hingga kini. Seperti yang dilakukan, oleh Suku Mawe di Amazon, Brazil.
Situs CNN Travel pernah mengulas soal tradisi-tradisi unik di dunia. Dalam penelusuran detikTravel, Selasa (11/10/2016) Suku Mawe masuk dalam daftarnya dan bikin turis penasaran untuk melihatnya dari dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi para lelaki suku Mawe, selama hidupnya mereka akan melewati fase untuk menjadi dewasa atau dinilai jantan. Caranya adalah memasukan tangan ke dalam bungkusan daun yang dirajut membentuk seperti sarung tangan yang isinya adalah semut peluru!
Semut peluru punya nama latin Paraponera clavata. Disebut peluru karena mempunyai sengatan atau gigitannya yang sangat kuat, seperti ditembak dengan peluru. Semut Peluru berukuran 18β25 mm, berwarna hitam agak kemerahan dan menyerupai bentuk tawon tanpa sayap. Jika digigit semut ini, siap-siap kesakitan 24 jam!
Dalam bungkusan daun yang membentuk seperti sarung tangan tersebut, berisikan ratusan semut peluru. Sebelum memasukan tangan, pertama-tama diolesi arang terlebih dulu agar menahan sengatan semut pelurunya.
Kemudian, kedua tangan pria akan dimasukan ke dalamnya. Dimasukan dalam-dalam, sampai sebatas siku. Lalu, para ketua adat akan berdoa dan mengajak menari. Rasa sakit yang dirasakan akan sangat luar biasa. Memasukan tangan ke dalam bungkusan daunnya itu pun tidak sebentar, bisa sampai 30 menit!
Tangan yang digigit semut akan terasa panas seperti luka bakar dan lumpuh. Rasa sakitnya bahkan bisa berminggu-minggu!
Tak dipungkiri, siapa saja yang melakukan tradisi ini akan meringis dan menangis. Namun jika tahan dan melewatinya dengan baik, dia akan disebut sebagai seorang pria dewasa dan jantan. Sudah dianggap kuat dan tangguh untuk bertarung, serta menjadi pemimpin.
Suku Mawe hingga kini masih mempertahankan tradisi tersebut. Tradisi untuk menunjukan kejantanan seorang pria!
(aff/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum