Berjarak sekitar 25 kilometer dari ibu kota Vientiane, Anda akan menemukan taman bercorak Hindu dan Buddha yang dikenal pula dengan nama Xiengkuane Buddha Park. Pembuat taman ini kata Tony, pemandu tur dari Laos kepada detikTravel, Minggu (5/2) merupakan orang yang sama dengan pembuat Taman Sala Keoku.
Taman ini dibangun kira-kira pada tahun 1958 oleh Luang Pu Bunleua Sulilat. Letaknya persis di sisi Sungai Mekong.
![]() |
"Alasan pembuatannya karena di sini tempat tinggal bapak ibunya. Jadi di taman ini merefleksikan sisi lain dari agama Buddha dan Hindu," ujar Tony kala itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa arti, bangunan bulat ini menandakan perjalanan hidup manusia. Terdapat 3 lantai di dalam bangunan ini.
![]() |
Lantai pertama atau dasar merefleksikan tentang bagaimana keadaan neraka. Dengan pencahayaan lampu berwarna merah, terlihat berbagai siksaan yang didapatkan manusia ketika di dunia banyak melakukan dosa.
Lantai kedua merefleksikan tentang kehidupan di bumi. Pengunjung dapat melihat bagaimana manusia bekerja dan beraktivitas sehari-harinya.
Lantai ketiga adalah gambaran tentang keadaan surga. Dimana traveler dapat melihat ganjaran yang diterima manusia yang terus melakukan kebaikan ketika masih hidup.
![]() |
Tak berhenti disitu, Anda masih bisa ke lantai paling atas. Seperti layaknya balkon, tempat ini berada di atas bangunan labu. Anda bisa memandang lebih luas ke seluruh penjuru taman.
Buddha Park mulai dibuka untuk umum pada tahun 1975. Karena tidak jauh dari kota, taman ini pun menjadi rujukan destinasi wisata satu paket saat perjalanan ke Vientane.
Taman ini buka setiap harinya dengan tiket masuk perorangnya sebesar 5.000 Kip (Rp 8.300), kamera 3.000 Kip (Rp 5.000), dan parkir 5.000 Kip. Traveler dapat pula membeli suvenir di lokasi ini berupa gantungan kunci dan lukisan bercorak Hindu-Buddha.
![]() |
Komentar Terbanyak
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana
Penumpang Pria yang Bawa Koper saat Evakuasi Pesawat Dirujak Netizen
Suhu Bromo Kian Menggigit di Puncak Kemarau