Tiada Hari Tanpa Pesta di Kolombia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tiada Hari Tanpa Pesta di Kolombia

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Jumat, 31 Mar 2017 07:50 WIB
Ilustrasi festival di Kolombia (Thinkstock)
Medelin - Ada yang bilang kalau orang Kolombia hidup untuk berpesta. Bukan tanpa alasan, negara ini punya festival lebih banyak dari jumlah total hari dalam 1 tahun.

Dilansir detikTravel dari BBC, Jumat (31/3/2017), disebutkan kalau Kolombia di Amerika Latin memiliki jumlah festival yang lebih banyak daripada jumlah hari dalam setahun, yakni sebanyak 365 hari.

Banyaknya festival itu pun kontras dengan sejarah Kolombia yang diwarnai oleh kekerasan dan narkoba di bawah Pablo Escobar. Faktanya, wajah Kolombia hari ini sangat berbeda dengan dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekarang, hampir tiap hari ada perayaan dan festival seru di Kolombia. Mulai dari Karnaval di Barranquilla hingga pesta bunga Feria de las Flores di Medellin, semuanya merupakan festival meriah yang menarik bagi masyarakat dan traveler.

Wajah Kolombia yang kian ramah dan damai juga menarik wisatawan asing untuk datang. Semua berkat masyarakatnya yang gemar berpesta dan sangat ramah pada wisatawan.

"Kami hidup untuk berpesta, liburan dan mengisi kekosongan dengan fanatisme akan event olahraga dan kontes kecantikan serta entertainment, tepat ketika satu momen berakhir, kami sudah memikirkan tentang acara berikutnya," ujar ahli sejarah dari Universitas Antioquiam, Rodrigo Matinez.

Apabila ditanya soal aktivitas apa yang paling digemari orang Kolombia, jawabnya adalah tarian Salsa. Bagi orang Kolombia, Salsa menjadi denyut jantung yang selalu ditarikan oleh semua orang. Khusunya di kota bernama Cali.

"Tarian itu membebaskan diri, itu merupakan bentuk ekspresi dan perasaan. Di sini, musik dibawa oleh darah, dalam denyut nadi, dalam hati kami. Ini merupakan gairah yang kami bawa dalam hidup kami," ujar guru tari dan pemilik dari Sekolah Salsa Cali's Arrebato Caleno, Nhora Alejandra Tovar.

Singkat kata, keceriaan festival hingga tarian Salsa seakan menjadi pengobat utama dari konflik yang terjadi di Kolombia selama puluhan tahun silam. Bagi traveler yang menggemari pesta, mungkin bisa memasukkan Kolombia dalam daftar negara yang harus didatangi. (rdy/wsw)

Hide Ads