Gagal dalam hidup tentunya adalah sangat lumrah. Namun bagaimana kalau segala kegagalan itu ditempatkan dalam satu wadah bernama museum? Ya, hasilnya adalah Museum Kegagalan atau Museum of Failure di Swedia.
Dilansir detikTravel dari CNN, Selasa (10/5/2017), museum yang rencananya baru akan dibuka pada 7 Juni 2017 mendatang itu bisa dilihat traveler di Kota Helsingborg. Dari Kota Malmo di Swedia, dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 40 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya menyadari bagaimana kesuksesan selalu ditaruh di atas etalase, tapi kegagalan selalu ditaruh di bawah karpet dan tidak dibicarakan lagi, saya dan semua orang tahu, kalau sekitar 90% inovasi itu gagal," ujar inisiator proyek museum, Samuel West.
Berkaca dari kegagalan, Samuel pun mengumpulkan berbagai produk gagal dan menjadikannya sebagai pembelajaran. Dari ide itu, lahirlah Museum Kegagalan. Sejauh ini, ada sekitar 51 barang gagal yang akan dipajang di museum tersebut.
"Saya punya pulpen Bic untuk wanita, itu sangat bodoh, dan saya juga punya topeng facial yang tampak seperti alat penyiksaan Hannibal Lecter (karakter film - red)," ujar Samuel.
![]() |
=Selain itu, juga ada Coca-Cola BlaK yang diluncurkan tahun 2006, permainan board game Donald Trump dari tahun 1989 hingga parfum Harley Davidson. Kemudian juga ada barang elektronik Nokia N-Gage dan lainnya.
Samuel pun ingin agar tamunya tertawa ketika datang dan melihat barang gagal dalam pameran yang ia buat. Namun terlepas dari itu semua, tersimpan pesan penting.
"Kegagalan penting untuk inovasi, terimalah kegagalan sebagai bagian penting untuk mengembangkan sesuatu yang baru atau inovatif," tutup Samuel.
Rencananya museum ini nanti akan dibuka dari hari Selasa sampai Sabtu, dari pukul 12.00-18.00 wakt setempat. Masuknya pun gratis. Tinggal tunggu waktu buka saja pada 7 Juni 2017 mendatang. (rdy/fay)
Komentar Terbanyak
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour
Study Tour Dilarang, Bus Pariwisata Tak Ada yang Sewa, Karyawan Merana