Bertemu Kaum Pemburu Suku Kazakh di Danau Balikun, Xinjiang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Bertemu Kaum Pemburu Suku Kazakh di Danau Balikun, Xinjiang

Is Mujiarso - detikTravel
Senin, 15 Mei 2017 16:30 WIB
Suku pemburu Kazakh di Xinjiang (Is Mujiarso/detikTravel)
Balikun - Liburan ke Provinsi Xinjiang di China tidak hanya tentang Suku Uyghur yang beragama Islam. Di sana kamu juga bisa melihat suku pemburu Kazakh yang fenomenal.

Desa Balikun terletak di balik pegunungan berselimut salju di wilayah otonomi Provinsi Xinjiang Uyghur, di wilayah paling barat Republik Rakyat China.

Berbeda dengan kota-kota lain di Xinjiang seperti Urumqi dan Hami yang umumnya dihuni Suku Uyghur, Balikun merupakan wilayah Suku Kazakh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka pun sangat terampil (Is Mujiarso/detikTravel)Mereka pun sangat terampil (Is Mujiarso/detikTravel)

Di masa lalu, mereka dikenal sebagai kaum pemburu yang hidup berpindah-pindah dengan burung elangnya yang terlatih bertengger di pergelangan tangan.

Sosok para pemburu itu tentu kini telah tiada, digantikan oleh manusia-manusia modern yang menjalani kehidupan biasa dengan bercocok tanam. Namun, profil dan berbagai atraksi kaum pemburu tersebut bisa disaksikan sebagai bagian dari wisata di Danau Balikun. Sebagai wisata danau, lokasi ini boleh dibilang tak ada bedanya dengan tempat-tempat wisata waduk atau telaga umumnya di Indonesia.

Istimewanya, selain bahwa danau tersebut 'berdinding' pegunungan salju, pengunjung juga bisa menyaksikan 'folklore show' yang unik. Turis bisa berfoto bareng dengan pria-pria dalam kostum pemburu Suku Kazakh di masa lalu, lengkap dengan burung elangnya.

Folklore show (Is Mujiarso/detikTravel)Folklore show (Is Mujiarso/detikTravel)

Selain itu, di sisi jalur yang membentang hingga ke bagian tengah danau, di padang rumput, terlihat para penunggang kuda yang 'Memainkan' atraksi memisahkan tubuh dan kepala kambing hasil buruan.

Satu penunggang kuda menarik ujung bangkai kambing tersebut dan penunggang kuda lain menarik ujung lainnya, hingga tubuh dan kepala kambing itu terpisah. Agak mengerikan, memang. Namun, itu semua sekedar atraksi yang mencerminkan salah satu kehidupan Suku Kazakh di masa lalu.

Setelah berjalan di jalur yang telah disediakan hingga ke bagian tengah danau dan berfoto-foto dengan latar belakang kemilau permukaan air serta pegunungan kelabu di Bulan April, pengunjung yang kembali akan disambut dengan tarian angsa di depan pintu masuk.

Pesona Danau Balikun (Is Mujiarso/detikTravel)Pesona Danau Balikun (Is Mujiarso/detikTravel)

Tarian tersebut dimainkan oleh bocah-bpcah hingga orang tua yang mengenakan kostum angsa dan binatang lainnya. Saat itulah, penduduk setempat akan ikut 'turun' dan menari-nari bersama, mengajak serta para turis.

Sungguh, sebuah pengalaman wisata yang tak biasa. Di wilayah yang dulu dikenal sebagai Asia Tengah, yang merupakan bagian utama dari jalur perdagangan kuno yang populer sebagai Jalan Sutra.

Cara ke sana:

Desa Balikun terletak sekitar 3 jam perjalanan mobil dari Kota Hami, melintasi jalan yang menembus gunung dan padang-padang. Hami sendiri berjarak 3 jam perjalanan jauhnya dari Ibukota Xinjiang, Urumqi dengan kereta cepat atau 3 jam penerbangan pesawat dari Beijing.

(krn/rdy)

Hide Ads