Marilah Pariwisata Indonesia Belajar dari Maldives

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari Maldives

Marilah Pariwisata Indonesia Belajar dari Maldives

Afif Farhan - detikTravel
Selasa, 18 Jul 2017 12:40 WIB
Selamat datang di Club Med Kani Maldives (Afif/detikTravel)
Male - Banyak yang bilang kecantikan Indonesia tak kalah dari Maldives. Tapi tampaknya, kita harus belajar tentang pariwisata dari mereka. Harus!

Atas undangan Club Med Kani Maldives, detikTravel dan awak media dari Jakarta datang ke Pulau Kani, Maldives pada akhir pekan kemarin. Kami bermalam di Deluxe Room, serta mampir pula ke Club Med Finolhu.

Resornya berkelas, dengan fasilitas wisata yang lengkap dan hamparan pantai berpasir putih nan lautnya jernih. Club Med Kani Maldives sendiri sudah ada sejak tahun 2001 yang selalu ramai kedatangan tamu dari berbagai negara, dari Amerika, Eropa, Afrika sampai Asia termasuk Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menjaga lingkungan di resor, tiap pagi ada petugas yang berkeliling membersihkan sampah. Namun, kami juga menyediakan banyak tempat sampah di setiap tempat. Kami pun menggunakan energi yang ramah lingkungan," kata Hotel Service Manager Club Med Kani Maldives, Chokri pada awak media, Sabtu (15/7) kemarin.

Tempat sampah di pinggir pantai Club Med Kani Maldives (Afif/detikTravel)Tempat sampah di pinggir pantai Club Med Kani Maldives (Afif/detikTravel) Foto: Afif Farhan
Untuk mengulik tentang pariwisata Maldives, detikTravel berbincang dengan Mohamad Farish. Dia adalah orang asli Maldives yang bekerja sebagai waitress di restoran. Menurutnya, tiap pulau yang ada di Maldives kebanyakan disewa oleh orang asing (bukan orang Maldives sendiri).

"Iya, pulau-pulau di Maldives dikelola oleh asing. Itu tak jadi masalah, karena dikelola oleh mereka jadi lebih bersih dan lebih bagus. Mereka begitu menjaga lingkungan dan fasilitasnya, karena itu bisnis mereka," terangnya.

BACA JUGA: Mau Bulan Madu Maksimal di Maldives, Ini Harganya

"Jujur, pulau-pulau yang dihuni oleh penduduk lokal di Maldives sebenarnya juga cantik-cantik. Tapi sayang, pengelolaan seperti limbah dan sampah yang tidak baik jadinya kotor," tambah Farish.

Apakah tidak 'marah' pulau-pulau di Maldives dikelola oleh orang asing?

"Tidak kok, marah buat apa? Lagipula tiap resor harus mempekerjakan orang lokal. Di sini kami bisa mendapat pekerjaan. Pemerintah memudahkan birokrasi untuk resor-resor asing," jawabnya.

Mohamad Farish, orang asli Maldives yang bekerja di Club Med Kani Maldives (Afif/detikTravel)Mohamad Farish, orang asli Maldives yang bekerja di Club Med Kani Maldives (Afif/detikTravel) Foto: Afif Farhan
Sumber penghasilan Maldives adalah dari pariwisata. Maka itu, kata Farish mayoritas anak-anak muda di Maldives pun mengambil kuliah pariwisata baik di Male (ibukota negara Maldives) dan sampai ke India.

"Kami hanya punya pariwisata untuk hidup. Oleh sebab itu, kami harus tahu bagaimana melayani turis. Kami harus ramah, harus senyum, harus friendly," ungkapnya.

Turis yang menikmati pantai Maldives (Afif/detikTravel)Turis yang menikmati pantai Maldives (Afif/detikTravel) Foto: Afif Farhan


Hamparan pantai berpasir putih di Club Med Kani Maldives (Afif/detikTravel)Hamparan pantai berpasir putih di Club Med Kani Maldives (Afif/detikTravel) Foto: Afif Farhan


"Di sini, Club Med Kani Maldives para tamu akan merasa nyaman dan aman. Pelayanannya memuaskan, pantainya indah, makanannya enak dan kalau tertinggal sesuatu tidak akan hilang. Itulah yang membuat turis senang selama liburan di Maldives," papar Farish.

Sepertinya, kecantikan alam dan keragaman budaya Indonesia memang bisa menyaingi Maldives. Namun itu, belumlah cukup. (wsw/wsw)

Hide Ads