Terletak di bagian utara Pulau Kalimantan, Pulau Sipadan dulunya memang menjadi sengketa antara Indonesia dan Malaysia. Persisnya, berada di Selat Makassar. Persoalan ini sempat gempar di tahun 2002 yang diikuti dengan keputusan Mahkamah Internasional setelah bertahun-tahun menjadi problema dengan hasil voting 16 hakim memilih Malaysia dari 17 hakim yang ada.
Sebelumnya, Pulau Sipadan dan Ligitan menjadi sengketa karena wilayahnya yang berada di dekat Indonesia dan Malaysia. Saat itu, keputusannya masih belum jelas serta diputuskan menjadi wilayah sengketa. Namun, Malaysia membuat cottage atau penginapan mengatasnamakan nwgaranya di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir detikTravel dari berbagai sumber, Sabtu (22/7/2017) Selain pasir putih dan air laut yang sebening kaca, berbagai macam terumbu karang dan hewan laut dapat ditemukan di Pulau Sipadan. Dengan mata telanjang pun, traveler sudah bisa melihat berbagai macam keindahan alam bawah lautnya.
Diving di pulau Sipadan (Pom pom island resort diving) |
Kebersihannya dan kelestariannya pun juga terjaga dengan baik. Traveler yang ingin bermalam pun juga banyak penginapan yang berada di sekitar Pulau Sipadan. Bahkan, beberapa diantaranya adalah water villa atau villa di atas air. Meskipun, luas pulaunya memang terbilang kecil, hanya 12 hektar dengan ketinggian 700 meter dari dasar laut.
Airnya jernih dengan suasana tenang (pom pom island resort watervilla) |
Apabila ingin mengunjungi Pulau Sipadan dari Jakarta, traveler dapat terbang ke Tawau terlebih dahulu, beberapa penerbangan diantaranya akan transit di Kuala Lumpur. Atau yang juga bisa melalui Tarakan dengan berbagai jalur air dan udara ke Tawau. Dari Tawau, terdapat speedboat yang akan mengantarkan ke Pulau Sipadan. (bnl/aff)












































Diving di pulau Sipadan (Pom pom island resort diving)
Airnya jernih dengan suasana tenang (pom pom island resort watervilla)
Komentar Terbanyak
Pembegalan Warga Suku Baduy di Jakpus Berbuntut Panjang
Kisah Sosialita AS Liburan di Bali Berakhir Tragis di Tangan Putrinya
Drama Menjelang Penobatan Raja Baru Keraton Solo