Nafas terengah-engah, tapi anak tangga yang harus dititi masih tersisa banyak sekali. Itulah yang akan dirasakan traveler ketika mendaki Gunung Emei di Kota Emeishan, Chengdu, China.
Wajar, ada ribuan anak tangga yang harus didaki traveler guna mencapai puncak Gunung Emei. Total ada 3.000 buah anak tangga yang mesti didaki traveler untuk bisa sampai ke puncaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pintu masuk Gunung Emei (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel |
Harga tiket bus ini sekitar 185 Yuan (sekitar Rp 350 ribu) untuk perjalanan PP. Dari pintu masuk hingga ke titik pendakian berikutnya memakan waktu sekitar 1,5 jam. Ada 2 cek poin selama perjalanan, satu untuk pemeriksaan tiket, satu untuk istirahat ke toilet.
Setelah perjalanan melewati jalan berkelak-kelok, sampailah kita di titik pendakian berikutnya di ketinggian sekitar 2.500-an mdpl. Dari sinilah perjuangan dimulai, meniti anak tangga satu per satu sampai ke stasiun cable car.
Meniti anak tangga demi bertemu Sang Buddha (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel |
Setelah meniti ratusan anak tangga (lagi), barulah kita sampai di pelataran luas tempat patung emas Sang Buddha berada. Saat detikTravel datang, sudah ada ribuan orang yang beribadah di depan Sang Buddha.
Naik cable car sampai ke titik terakhir pendakian (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel |
Bau dupa langsung menyeruak di berbagai penjuru. Lantunan puja puji dari Biksu di dalam vihara terdengar melalui pengeras suara. Tenang dan damai. Seperti itulah gambaran di puncak Gunung Emei, di ketinggian sekitar 3.079 mdpl, tempat patung Buddha emas ini berada.
Para peziarah datang dari berbagai wilayah di China (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel |
"Selain Emeishan di Provinsi Sichuan, ada Wutai Shan di provinsi Shanxi, Jiuhua Shan di Provinsi Anhui, dan juga Putuo Shan di Provinsi Zhejiang. Emeishan sendiri artinya bentuk alis perempuan yang cantik, seperti bentuk gunung ini," jelas Jack.
Patung Buddha emas raksasa di puncak Gunung Emei (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel |
Total ada 76 vihara yang dibangun sejak era dinasti Ming dan Qing yang tersebar di sepanjang Gunung Emei. Beberapa di antaranya terletak di dekat puncak.
Vihara, patung Buddha, dan banyaknya wisatawan yang saat itu berkunjung (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel |
Karena berwarna emas, Patung Sang Buddha tampak berkilauan dan bercahaya diterpa sinar mentari. Warnanya terlihat sangat mencolok dibandingkan dengan warna langit dan juga awan. Patung Sang Buddha pun tampak makin anggun dan menawan.
Ada perasaan luar biasa yang campur aduk di dalam dada. Setelah perjuangan yang teramat panjang, akhirnya sampailah di titik kita bertemu dengan Sang Buddha. Seperti layaknya hidup, yang akan berujung kepada kebahagiaan, setelah melewati aneka rintangan dan perjuangan. (bnl/bnl)












































Pintu masuk Gunung Emei (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel
Meniti anak tangga demi bertemu Sang Buddha (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel
Naik cable car sampai ke titik terakhir pendakian (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel
Para peziarah datang dari berbagai wilayah di China (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel
Patung Buddha emas raksasa di puncak Gunung Emei (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel
Vihara, patung Buddha, dan banyaknya wisatawan yang saat itu berkunjung (Wahyu/detikTravel) Foto: Wahyu/detikTravel
Komentar Terbanyak
IKN Disorot Media Asing, Disebut Berpotensi Jadi Kota Hantu
Thailand Minta Turis Israel Lebih Sopan dan Hormat
Wisatawan di IKN: Bersih dan Modern Seperti Singapura, tetapi Aneh dan Sepi