Dihimpun detikTravel dari CNN Travel, Senin (11/9/2017), kastil yang juga istana itu ditinggalkan beserta cerita di dalamnya. Hal ini diungkapkan penulis Kieron Connolly dalam buku barunya 'Abandoned Castles'
Ia telah mengeksplorasi benteng-benteng yang bisa dibilang spektakuler. Dari sana, ia masuk ke jendela-jendela peradaban yang telah lama berlalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buku Connolly menampilkan istana-istana dari seluruh dunia dan berbagai peradaban, termasuk benteng militer abad ke-19 di Pegunungan Alpen Prancis. Ada pula istana abad ke-13 di Dataran Tinggi Skotlandia dan sebuah benteng abad pertengahan di Suriah.
Connolly juga telah menerbitkan oleh Amber Books, Abandoned Places, and Abandoned Wrecks. Di dalamnya, ia menelusuri tempat-tempat yang ditinggalkan dan merasa kembali ke masa kecilnya.
"Sebagai anak kecil kita akan pergi berjalan-jalan dan seringkali ke sepanjang jalur kereta yang tidak digunakan. Tempat-tempat ini memiliki atmosfir misteri: 'Mengapa ditutup, ke mana arahnya, seperti apa tutupnya saat ditutup, seberapa cepat cabang tumbuh di jalur, stasiun mulai runtuh?" jelas dia.
Kastil-kastil dalam bukunya itu memiliki sejarah berabad-abad lamanya. Selama bertahun-tahun berganti pemilik dan memiliki keinginan berbeda yang menyebabkan penerapan aturan berbeda pada arsitektur istananya.
"Saya suka bahwa Anda mengerti tentang lapisan sejarah ini. Anda bisa melihat bagaimana sebuah benteng dibangun dan kemudian dibangun kembali dan diperluas, bagaimana dindingnya berubah, bagaimana hal itu berlalu bolak-balik dan akhirnya menjadi usang," tukas dia.
![]() |
Pada abad ke-15, benteng itu dibangun kembali sepenuhnya. Kemudian, pemilik baru mengubahnya menjadi tempat tinggal keluarga Renaisans. Namun akhirnya dibakar pada tahun 1780 dan tetap menyisakan gaya arsitektur yang berbeda.
![]() |
"Kemudian diledakkan oleh Inggris selama Perang Napoleon. Namun struktur menara tersebut masih berdiri tegak dan mengesankan pihak Inggris," ucap Connolly.
Desain keseluruhannya mencakup menara yang melingkar dengan atap datar, ideal untuk memasang artileri. Desain Menara Martello itu terlihat di seluruh kerajaan Inggris," kata Connolly.
![]() |
Benteng tersebut dirusak oleh tentara Inggris pada perang sipil Oliver Cromwell selama penaklukan Irlandia. Sekarang, benteng ini perlahan kembali melebur ke alam karena sudah banyak tumbuh-tumbuhan yang menggerogotinya.
"Ini adalah simpulan yang menarik, bagaimana alam bisa merebut kembali semua ini," komentar Connolly.
![]() |
Bangunan itu pernah berdiri tegak dengan fasilitas empat benteng, masjid, kuil, hunian, dan kebun. Sekarang ini yang tersisa adalah kehancuran yang cukup menawan untuk dikunjungi.
Connolly berpikir bahwa tempat-tempat yang ditinggalkan adalah tempat pertemuan untuk masa lalu dan masa kini, seperti sederet kastil itu.
"Tempat terbengkalai menyentuh saraf orang-orang. Kami tertarik pada dunia yang hilang, dunia yang terlupakan," kata Connolly. (msl/aff)
Komentar Terbanyak
Bus Pun Tak Lagi Memutar Musik di Perjalanan
Ogah Bayar Royalti Musik, PO Bus Larang Kru Putar Lagu di Jalan
Hotel di Mataram Kaget Disurati LMKN, Ditagih Royalti Musik dari TV di Kamar