Pulau Cantik Terpencil Tempat Napoleon Diasingkan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pulau Cantik Terpencil Tempat Napoleon Diasingkan

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Senin, 16 Okt 2017 17:55 WIB
Lanskap Pulau St Helena (Dok. CNN Travel)
St Helena - Traveler pasti tahu dengan pemimpin militer Prancis masa lalu Napoleon Bonaparte. Di akhir hayatnya ia diasingkan di sebuah pulau cantik.

Dilansir detikTravel dari berbagai sumber, Senin (16/10/2017), pulau ini menjadi salah satu tempat yang paling terisolasi. Namun begitu, ibarat surga bagi para pengembara, sudah ada penerbangan komersial pertama pada hari Sabtu lalu.

St Helena merupakan sebuah pulau di Samudra Atlantik bagian selatan di lepas pantai Afrika. Sebelumnya, jika traveler ke sana hanya dapat mengaksesnya dengan kapal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perjalanannya pun memakan waktu hampir seminggu di atas kapal yang dari Cape Town, Afrika Selatan. Sejak tahun 1990, Kapal RMS St Helena adalah satu-satunya penghubung pulau ke daratan dan setelah adanya penerbangan perdana oleh SA Airlink dari Johannesburg dapat memangkas waktu itu menjadi enam jam.

Pulau Cantik Terpencil Tempat Napoleon DiasingkanLandasan pesawat di Pulau St Helena (Dok. CNN Travel)


Penerbangan ke St Helena ini diharapkan menarik lebih banyak wisatawan ke wilayah persemakmuran Inggris itu. Salah satu yang terkenal untuk menarik turis adalah tempat pengasingan juga peristirahatan terakhir bagi pemimpin militer Prancis Napoleon Bonaparte.

Pantai di St Helena masih perawan dengan lanskap bukit-bukit dan alam bawah laut yang cantik pula. Sudah lama penduduk setempat dan wisatawan menunggu pendaratan pesawat komersial dalam setahun belakangan.

Pembukaan resmi bandara St. Helena dengan dan USD 480 juta itu, seharusnya terjadi pada bulan Mei 2016. Namun hal itu urung dilakukan saat penerbangan penerbangan uji coba menggunakan Boeing 737 Comair mengalami penurunan angin kencang.

Sebuah fenomena yang mengacu pada perubahan yang amat cepat pada kecepatan angin atau arahnya. Karena landasan pacunya sendiri terletak di sebuah bukit yang hanya berjarak 300 meter dari laut.

Sisi pantai perawan di Pulau St HelenaSisi pantai perawan di Pulau St Helena (Dok. CNN Travel)


Oleh karena angin itu, bandara ini tidak dapat dibuka pada tahun 2016, seperti yang direncanakan dengan pemotongan pita oleh Prince Edward, putra bungsu Ratu Elizabeth II. Bahkan ada yang menjulukinya sebagai bandara paling tidak berguna di dunia.

Tidak habis sampai di situ, perubahan jenis pesawat yang digunakan untuk rute tersebut. Sekarang pesawat Embraer E190 yang lebih kecil dapat landas dengang baik dan tentu membawa penumpang lebih sedikit.

Sektor pariwisata diharapkan membawa perbaikan ekonomi ke St Helena. Pulau yang disebut di ujung dunia itu terletak sekitar 1930 kilometer sebelah barat perbatasan antara Angola dan Namibia.

Industri terbesar yang ada di pulau ini adalah pembuatan tali dnegan populasi sekitar 4.000 orang. Mereka amat bergantung pada dukungan pemerintah Inggris karena rata-rata gajinya hanya USD 12.280 per tahun.

Pendaratan bersejarah jet Embraer E190 yang berasal dari Johannesburg itu mampu membawa 60 penumpang. Setidaknya, penerbangan mingguan dari Johannesburg itu dipatok biaya sekitar USD 1.350 atau setara Rp 18,2 juta untuk pulang pergi. (msl/aff)

Hide Ads