Melihat Kehidupan Transgender di Pakistan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Melihat Kehidupan Transgender di Pakistan

Bona - detikTravel
Jumat, 20 Okt 2017 18:55 WIB
Seorang transgender Pakistan (Caren Firouz/Reuters)
Peshawar - Sebagai negara penganut Islam, sosok transgender di Pakistan terbilang ekstrem. Beginilah kisah kehidupan transgender di Pakistan yang belum banyak orang tahu.

Diintip detikTravel dari Reuters, Jumat (20/10/2017) keberadaan transgender di Pakistan terbilang tidak diakui. Namun satu kejadian di beberapa waktu lalu telah mengubah sedikit sikap pemerintah terhadap kaum transgender.

Para transgender biasanya bekerja sebagai penari atau pemusik di suatu pesta di Pakistan. Namun mereka tidak diperbolehkan untuk mengadakan pesta ulang tahun sendiri. Bisa dibilang mereka tidak dianggap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa waktu lalu seorang aktivis transgender meninggal setelah ditembak enam kali oleh polisi setempat. Kemudian menolak perawatan di sebuah rumah sakit di Peshawar, tampaknya telah memperlunak sikap pemerintah terhadap transgender.

Penjagaan ketat dari polisiPenjagaan ketat dari polisi Foto: (Caren Firouz/Reuters)
Melunak bukan berarti membebaskan. Para transgender ini diperbolehkan untuk membuat pesta ulang tahun mereka sendiri. Syaratnya, para polisi akan mengawal mereka dan setiap tamu akan dicek secara ketat.

Tak boleh ada senjata atau obat-obatan. Para tamu akan diperiksa secara ketat sebelum masuk ke dalam pesta.

Meski terbilang tidak bebas, namun hal ini disambut baik oleh para transgender. Mereka boleh mengadakan persta ulang tahun dan mengundang transgender yang lain.

Saat pesta mulai, mereka akan mulai memotong kue, menari dan bernyanyi. Biasanya mereka akan melempar uang untuk si penari.

Memakai gaun, riasan dan aksesoris, para transgander ini terlihat layaknya wanita. Rambut panjang mereka tergerai indah saat mereka mulai menari.

Transgender yang menari di pesta ulang tahunTransgender yang menari di pesta ulang tahun Foto: (Caren Firouz/Reuters)
Di sebagian besar Pakistan, transgender dijauhi oleh keluarga mereka dan dipaksa mengemis atau melakukan pelacuran untuk menghidupi diri mereka sendiri. Sebagian besar mengganti nama mereka atau hanya menggunakan satu nama (tidak menggunakan nama keluarga).

Saat ini, sebuah pengadilan di Pakistan memutuskan bahwa orang transgender dihitung dalam sensus nasional untuk pertama kalinya. Pada tahun 2012, Mahkamah Agung menyatakan hak yang sama bagi warga transgender. Setahun sebelumnya mereka diizinkan untuk memilih.

Namun para aktivis mengatakan bahwa mereka memiliki jalan yang panjang sebelum mereka mendapatkan hak dan kebebasan penuh dari penganiayaan. Pesta ulang tahun ini jadi salah satu kebebasan yang mereka peroleh. (bnl/aff)

Hide Ads