Depot Harbour berlokasi sekitar 250 km di utara Toronto, Kanada. Dahulu, Depot Harbour begitu berjaya karena termasuk sebagai kota pelabuhan yang memiliki jalur kereta api memadai, yang ramai dengan aktivitas distribusi dan perdagangan.
Dilansir detikTravel dari BBC, Rabu (8/11/2017), kejayaan Depot Harbour berawal pada tahun 1800-an. Ketika itu Parry Sound yang berjarak beberapa km dari Depot Harbour menjadi daerah penghasil kayu unggulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian memulai pembangunan jalur kereta antara Parry Sound dan Ottawa. Ketika pemilik pelabuhan Parry Sound menolak untuk bernegosiasi soal harga tanahnya, Booth mengubah rute pembangunan ke sekitar Parry Island, yang saat itu termasuk bagian dari wilayah Wasauksing First Nation Parry Island Reserve.
![]() |
Dengan tempat strategis dan jalur kereta yang ada, dengan cepat Depot Harbour menjadi lokasi yang ramai dengan distribusi kayu dan hasil bumi lainnya. Baik pengiriman lewat kapal maupun kereta, semua bisa lewat Depot Harbour.
Kereta pertama beroperasi pada Januari 1897. Lama kelamaan makin banyak kereta yang mengangkut barang. Setiap 20 menit sekali, kereta datang untuk mengangkut kayu, gandum, batu bara dan bijih besi.
Kereta tersebut rata-rata berasal dari Chicago dan Milwaukee, yang kemudian mengantar hasil bumi itu ke arah timur, Ottawa, Montreal, Portland dan Maine. Memasuki awal abad ke-20, Depot Harbour makin booming.
Penduduknya makin ramai, dengan adanya pembangunan 100 rumah, gereja, sekolah, toko, hotel hingga gudang-gudang besar. Banyak pendatang dari Irlandia, Italia dan Polandia yang tinggal di sini. Di masa kejayaan ini, lebih dari 1.500 orang menjadi penduduk permanen Depot Harbour.
Namun semua ini tak berlangsung lama. Kompetisi di industri jalur kereta memang semakin sengit di awal abad ke-20. Canadian Pacific Railway membeli pelabuhan Parry Sound tahun 1907 dan memindahkan jalur ke Parry Sound, seperti keinginan Booth dulu.
Jalur baru itu pun lebih digemari daripada Depot Harbour karena dianggap lebih strategis. Lambat laun, Depot Harbour makin ditinggalkan. Terlebih di tahun 1930-an harga gandum jatuh selama masa krisis ekonomi yang dikenal sebagai Great Depression, dan jalur kereta yang jarang dipakai mulai rusak, sulit diperbaiki.
![]() |
Depot Harbour pun benar-benar kembali ditinggalkan untuk waktu lama. Tahun 1950-an masih ada perusahaan yang mencoba menghidupkan kembali jalur distribusi kereta dan kapal Depot Harbour. Namun semua bertahan hanya sampai pertengahan 1980-an.
Ditinggal begitu lama oleh penduduknya, Depot Harbour menjadi seperti kota hantu saja. Tak ada penduduk yang kembali dan sisa-sisa bangunan dibiarkan begitu saja. Pepohonan dan rerumputan tumbuh subur bagaikan hutan.
Melihat ini, Wasauksing First Nation Parry Island Reserve berencana untuk menata kembali Depot Harbour menjadi alam yang asri dan menghidupkan kebudayaan di sana. Agustus kemarin, digelar Wasauksing First Nation Powwow 2017, di mana traveler dihibur oleh musik, tarian tradisional dan makanan lezat.
![]() |
Komentar Terbanyak
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Pemkab Jamin Wisata Aman dan Nyaman
Tak Lagi Jadi Menkeu, Sri Mulyani Sibuk Liburan ke Yogya
Wisatawan Bekasi Dicegat Akamsi Cianjur, Polisi Mediasi