Istanbul berada di dua benua, Asia dan Eropa. Meskipun sejumlah destinasi wisata ikonik Istanbul ada di sisi Eropa, bukan berarti sisi Asia tak menarik. Banyak juga destinasi yang sayang dilewatkan di sisi Asia Istanbul, seperti Beylerbeyi Palace alias Istana Beylerbeyi.
detikTravel berkunjung ke Istana Beylerbeyi beberapa waktu lalu. Bangunan ini dulunya merupakan istana musim panas para sultan dari Kesultanan Utsmaniyah. Lokasinya di tepi Selat Bosphorus, di kawasan Beylerbeyi, Uskudar, Istanbul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Dahulu, komplek istana musim panas ini dibangun 3 lantai termasuk ruang bawah tanah, di lahan seluas 2.500 m2. Dalam bangunan istana, totalnya ada sekitar 6 aula, 24 ruangan, 1 pemandian hammam, dan kamar mandi. Di luar bangunan istana terdapat taman yang tertata rapi.
"Istana ini tidak punya sistem penghangat. Istana punya kebun yang terluas. Namun sekarang kebunnya mengecil karena lahannya digunakan untuk membangun jembatan, sekolah, rumah sakit dan kantor pemerintahan," jelas Hakan.
Komplek istana dibangun dengan megahnya. Arsitekturnya perpaduan dari gaya Barat dan Timur, tapi juga memasukkan arsitektur rumah tradisional Turki. Lantai istana dilapisi karpet tikar jerami dari Mesir, juga karpet Hereke Turki.
Chandelier kristal dari Prancis, jam dinding Turki, Prancis dan Inggris, sampai porselen China, Japan, Prancis ikut menghiasi istana. Jendelanya dilengkapi dengan tirai-tirai panjang, sementara langit-langitnya berhias lukisan indah. Pastinya berbagai sisi dalam istana tampak megah nan elegan.
Istana Beylerbeyi dikunjungi sultan dan keluarganya kala musim panas tiba. Letaknya yang berada di tepi Selat Bosphorus memang menyajikan pemandangan dua benua yang menawan.
![]() |
"Kaisar Prancis Napoleon III pergi ke Mesir dan ketika akan pulang ia mampir ke sini (Istana Beylerbeyi). Kaisar Jerman Wilhelm II, dia beberapa kali datang ke Istanbul dan menginap di sini," kata Hakan.
Kalau ada perbincangan yang sangat penting, tak jarang dilakukan di ruangan yang dilengkapi dengan kolam pemandian yang luas dengan air mancur di tengahnya. Dengan suara gemericik air dan jarak yang cukup jauh dari orang-orang lain, informasi penting ini pun bisa lebih terjaga.
"Ruang rapat para dewan biasanya selalu punya kamar mandi seperti ini. Ketika ada obrolan penting, tentang rahasia pemerintahan atau apapun, kedua orang yang berkepentingan akan berbincang di dekat air mancur. Jadi perbincangan tak bisa didengar jelas oleh orang lain," tuturnya.
![]() |
Untuk menemani berkeliling bisa bersama pemandu wisata. Atau kalau tanpa pemandu pun tetap bisa mendapat informasi sejarahnya, karena di setiap ruangan sudah diberi keterangan. Nah buat yang berkunjung kemari, bisa datang setiap hari kecuali Senin dan Kamis, pukul 09.00 sampai 16.30 (November-Maret) dan 09.00 sampai 17.00 (April-Oktober). (krn/fay)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol