Gereja katolik Hallstatt, St Michael Chapel dibangun pada abad ke-12. Di belakang gereja ini terdapat sebuah ruangan kecil yang bernama Charnel House. Di sinilah sejarah dan tradisi dimulai.
Pada tahun 1700-an, gereja mulai kehabisan tempat untuk makam baru. Akhirnya, disepakati adanya menimpa kuburan yang berusia 10-15 tahun. Tengkorak yang sudah ada di dalam kubur tersebut dipindahkan ke dalam Charnel House atau belih dikenal dengan Beinhaus Hallstatt, seperti dirangkum detikTravel dari berbagai sumber, Rabu (28/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: (gabi.0323/Instagram) |
Pada tahun 1720, mulailah tradisi melukis tengkorak. Tengkorak tersebut di beri simbol sebagai tanda cinta, nama dan tanggal lahir. Sehingga para keluarga bisa mengingat leluhur mereka.
Tak semua tengkorak dilukis, dari 1.200 tengkorak hanya 610 tengkorak yang berhasil di lukis. Perbedaan tahun lukis bisa dilihat dari gaya simbol dan cat.
Charnel House Foto: (nels_hads/Instagram) |
Tradisi ini pun mulai berangsur hilang sejak tahun 1960-an. Tengkorak paling baru berasal dari tahun 1983. Rak-rak tengkorak ini diamankan dengan rantai besi yang jadi pembatas.
Traveler yang berlibur ke Hallstatt di Austria bisa menyempatkan diri untuk melihat tradisi lukis tengkorak ini. Tak perlu takut, karena tampilan tengkorak-tengkoraknya jadi cantik.












































Foto: (gabi.0323/Instagram)
Charnel House Foto: (nels_hads/Instagram)
Komentar Terbanyak
KGPH Mangkubumi Bantah Khianati Saudara di Suksesi Keraton Solo
Keraton Solo Memanas! Mangkubumi Dinobatkan Jadi PB XIV
PB XIV Purbaya Hadiahi Kenaikan Gelar buat Pendukungnya, Tedjowulan Merespons