Melansir CNN, Senin (16/4/2018), inilah Mary River Turtle dengan nama latin Elusor Macrurus. Kura-kura ini berhabitat di Sungai Mary, sebelah tenggara negara bagian Queensland, Australia.
Queensland adalah destinasi bagi turis yang ingin berdekatan dengan hewan-hewan asli Australia. Cuma di Queensland, turis boleh memeluk koala di kebun binatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kemampuan Mary River Turtle yang tidak biasa adalah organ pernafasan di bawah air. Dia diketahui bernafas melalui kelenjar khusus di kloaka, bagian anatomi tubuh dekat saluran pembuangan dan reproduksi.
Fungsi biologis ini memungkinkan kura-kura yang disebut sebagai 'butt breather', bernafas lewat pantat. Dia bisa tetap berada di bawah air hingga tiga hari.
Rambut mohawk ini adalah alga yang tumbuh di kepala mereka. Tumbuhnya itu juga dikarenakan kura-kura ini menghabiskan waktu yang lama ketika menyelam.
Rikki Gumbs, seorang ahli biologi reptil di Zoological Society London (ZSL) mengatakan tahun 1960-an dan 1970-an, kura-kura mohawk ini marak dijadikan sebagai hewan peliharaan. Hal itu berisiko menjadikannya hewan amfibi yang terancam punah ketika mereka pertama kali dikenali spesiesnya pada tahun 1990-an.
![]() |
"Kura-kura membutuhkan waktu lama untuk mencapai kematangan seksual, di antara umur 25 hingga 30 tahun. Karena kerentanan spesies mereka terlambat ditemukan, kami kehilangan satu generasi karena perdagangan itu dan sekarang populasi mereka sangat kecil," kata Rikki.
Kini, kura-kura mohawak ada di nomor 29 pada daftar Evolutionarily Distinct and Globally Endangered. Peringkat tertinggi adalah kura-kura berkepala besar Madagaskar, yang berisiko karena eksploitasi manusia untuk makanan dan perdagangan.
Baca juga: Ratusan Mobil Modif Adu Keren di Yogyakarta |
Ada pula penyu laut terbesar di dunia, penyu belimbing, dan gharial, buaya yang ditemukan di sungai Nepal dan India utara. Baik kura-kura air tawar maupun penyu berada di bawah ambang batas untuk selalu dilindungi.
Yuk semua traveler agar bijak dalam memilih hewan peliharan. Biarlah hewan yang seharusnya di alam agar tetap di habitatnya dan menjaga keseimbangan ekosistem kita. (msl/fay)
Komentar Terbanyak
PHRI Bali: Kafe-Resto Putar Suara Burung Tetap Harus Bayar Royalti
Traveler Muslim Tak Sengaja Makan Babi di Penerbangan, Salah Awak Kabin
Kronologi Penumpang Lion Air Marah-marah dan Berteriak Ada Bom