Selain polusi udara, badai pasir jadi masalah tersendiri di China. Itu karena di kawasan ini ada beberapa gurun pasir yang luas banget. Salah satunya Gurun Pasir Tengger yang luasnya mencapai 36.700 kilometer persegi.
Kerap dirugikan oleh badai pasir, Pemerintah China pun menggalakkan penghijauan di wilayah Gurun Pasir Tengger. Mereka menanami gurun ini dengan aneka pepohonan dan juga rerumputan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hanya dalam tempo 3 tahun, program penghijauan ini ternyata sukses menurunkan badai pasir kiriman yang melanda kota-kota besar di China. Pasir yang biasa terbawa angin, jadi tertahan akibat adanya sistem perakaran tanaman pohon dan juga rerumputan yang sengaja ditanam pemerintah.
Bukan sembarang pohon yang ditanam untuk mengatasi badai pasir ini, melainkan pohon yang sesuai dengan iklim gurun yang gersang dan kering. Orang lokal menyebut pohon ini sebagai pohon 'Yang'.
"Ini pohon 'Yang'. Pohon ini bisa menangkal polusi dan menyaring udara. Tanam ini, badai pasir tidak datang (lagi)," kata Aming.
Meski badai pasir sudah berkurang hingga lebih dari 60%, tetapi kegiatan penghijauan di gurun ini masih tetap dilanjutkan, sampai sekarang.
![]() |
Jika kebetulan naik mobil di wilayah Provinsi Inner Mongolia-Ningxia sampai Gansu, traveler bisa melihat pepohonan ini tampak kontras dengan pemandangan coklat gersang di belakangnya.
Gerakan penghijauan ini seharusnya dicontoh oleh Indonesia. Setuju traveler?
(wsw/fay)
Komentar Terbanyak
Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah
Mengenal Kereta Lambat yang Dinaiki Kim Jong Un ke China
10 Negara yang Mengeluarkan Travel Warning ke Indonesia karena Demo