Kota Gurun di Jalur Sutra China yang Cantik di Malam Hari

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mosaik Dunia Islam

Kota Gurun di Jalur Sutra China yang Cantik di Malam Hari

Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Senin, 28 Mei 2018 21:50 WIB
Foto: Cantiknya Kota Korla di waktu malam (Fitraya/detikTravel)
Korla - Korla di Xinjiang, China, adalah kota yang sudah ada sejak zaman Jalur Sutra. Kota ini ada di tengah gurun pasir. Kalau siang eksotis, kalau malam cantik.

detikTravel menjelajah Korla, Senin (7/5/2018), atas undangan State Council Information Office China dan Information Office Xinjiang Uygur Autonomous Region. Dari ibu kota Provinsi Xinjiang, Urumqi jaraknya 200 km ke selatan atau 1 jam naik pesawat.

Penduduknya sekitar 550.000 orang. 25 Persen adalah etnis minoritas muslim Uyghur, muslim Hui dan etnis Mongol. Sejak zaman Dinasti Han 2.000 tahun silam, Korla adalah rute penting Jalur Sutra Utara dari Xian memutari Gurun Taklamakan menuju Kazakhstan dan Kyrgystan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah 2 ribu tahun, Korla menjelma menjadi kota modern, namun ada di tengah Gurun Taklamakan. Saat musim semi, kota ini biasa menghadapi semacam badai pasir yang terbang sampai ke awan. Suasananya eksotis betul.

Perahu wisata sungai (Fitraya/detikTravel)Perahu wisata sungai (Fitraya/detikTravel)


Tapi cobalah berkeliling kota di malam hari. Nuansanya beda lagi. Badai pasir tidak terlihat di malah hari, berganti dengan lampu-lampu kota yang indah untuk dinikmati sambil naik perahu wisata menyusuri Peacock River yang membelah Kota Korla.

"Untuk naiknya dari samping Garden Hotel, tur perahu wisata ini 1 jam keliling Peacock River dan Swan River. Tur ini mulai pukul 21.00-23.00 malam, harga tiketnya 30 Yuan (Rp 65 ribu) kata," Robert Sou, pemandu kami.

Peacock River beranak menjadi Swan River lalu bergabung kembali. Sehingga, kita bisa naik tur perahu mengelilingi 2 sungai ini menikmati kelap-kelip lampu yang indah.

Jembatan klasik khas China (Fitraya/detikTravel)Jembatan klasik khas China (Fitraya/detikTravel)


Dari Garden Hotel, kita menyusuri Peacock Hotel melewati sejumlah jembatan. Ada yang berbentuk setengah lingkaran dan bergaya China klasik. Ada lagi jembatan yang modern.

Kami melewati sejumlah gedung pemerintahan dan beberapa gedung kantor dengan arsitektur yang unik. Perahu kami berkapasitas 50 orang. Semua tampak menikmati suasana. Sayang pemandunya hanya berbicara Bahasa Mandarin, sehingga saya kurang paham apa yang dia ucapkan.

Setelah menyusuri Peacock River, kami tiba di Swan River. Di tepi Swan River ada Taman Hongyan River Square. Swan River menjadi sangat lebar seperti danau di sini. Ada air mancur menari dengan lagu yang menarik dan lampu hias berganti-ganti.

Kota Gurun di Jalur Sutra China yang Cantik di Malam HariFoto: Air mancur menari (Fitraya/detikTravel)


"Ini disebut Swan River karena pada musim dingin, angsa-angsa dari Rusia akan bermigrasi ke sungai ini," kata Robert.

Usai mengelilingi Swan River dan air mancurnya, perahu kami kembali ke dermaga Garden Hotel. Menyusuri Kota Korla di malam hari, sungguh merupakan pemandangan indah dan kontras. Untuk sejenak, kita lupa kalau kota Jalur Sutra ini ada di tengah Gurun Taklamakan.

(fay/msl)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Muslim Traveler
Muslim Traveler
459 Konten
Muslim traveler menjadi gaya liburan yang semakin banyak dilakukan wisatawan. Liburan seru ke berbagai negara, sambil tetap memperhatikan kebutuhan ibadah dan makanan halal. Jalan-jalannya dapat, spiritualnya juga dapat!
Artikel Selanjutnya
Hide Ads