Melansir CNN Travel, Kamis (7/6/2018), perjalanan di kapal pesiar Titanic pada tahun 1912 adalah perjalanan yang termewah hingga lebih dari satu abad kemudian. Turis-turis 'beruang' telah menunggu pelayarannya walau hanya untuk sekali seumur hidup.
Menyoal penyelaman ke bangkai Titanic, perusahaan tour travel yang berbasis di London, Blue Marble Private, telah merencanakannya pada Mei 2018. Namun karena cuaca buruk yang telah berdampak pada pengujian perjalanan dan harus menundanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Rencananya, penyelaman akan memakan waktu selama 8 hari. Berangkat dari Newfoundland, Kanada, Blue Marble Private akan mengangkut pengunjung ke dalam kapal selam berbahan titanium dan serat karbon.
Untuk diketahui jika keberadaan kapal pesiar Titanic ada di lebih dari 3 kilometer di bawah permukaan Samudra Atlantik. Perjalanan ini bekerjasama dengan OceanGate Expeditions atau OceanGate Inc yang menciptakan submersible atau kapal selam.
![]() |
Penyelaman pertama periode lalu sudah sepenuhnya dipesan, meski biayanya sebesar USD 105.129 atau Rp 1,463 miliar per orang. Blue Marble Private menyatakan harga tiketnya ini adalah ekuivalen (setelah inflasi) USD 4.350 dari tiket kelas satu saat pelayaran RMS Titanic dari Southampton, Inggris, ke New York, AS.
Biaya di atas hampir dua kali lipat dari biaya Deep Ocean Expeditions sebesar USD 59.000. Terakhir kali perjalanannya membawa wisatawan ke bangkai Titanic pada tahun 2012 lalu.
Dari tiket semahal itu, traveler akan belajar dan membantu tim ekspedisi di kapal selam. Selain itu selama tiga hari dalam perisapan hingga menyelam yang berlangsung selama tiga jam, Anda bisa saja menemui makhluk bioluminescent yang aneh dan menakjubkan selama 90 menit.
Dalam waktu tiga jam menjelajahi sisa kapal Titanic sepanjang 269 meter itu, traveler diajak menyusuri dek, haluan, jembatan, dan bagian dalamnya. Traveler juga berkesempatan menjelajahi puing-puing besar Titanic yang hampir tidak terganggu selama lebih dari satu abad. (bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!