Google Cardboard adalah alat sederhana dari kardus yang diciptakan Google tahun 2014. Alat virtual reality identik dengan barang mahal, namun Google berusaha menciptakan barang yang murah meriah berbahan kardus supaya laku. harganya cuma USD 24 (Rp ).
Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, Kamis (9/8/2018) 4 tahun perjalanan Google Cardboard sangat menarik. Bagi para pengguna dan penggemar traveling bia melihat berbagai destinasi secara virtual dengan alat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
The Verge pada 2014 menulis kalau Volvo menggandeng Google Cardboard untuk aplikasi Volvo App. USA Today pada 2015 menulis pabrik mainan Mattel juga ikutan untuk mengembangkan VR bersama Google.
Google Cardboard pun pelan-pelan menjadi alat promosi wisata yang efektif. Bloomberg memberitakan perusahaan travel Thomas Cook mengembangkan promosi 3D travel marketing memakai Google Cardboard. Video yang ditawarkan adalah Piramid di Mesir, 6 properti hotel dan aksi motor di padang pasir. Seru kan?
Kemudian, Coachella Valley Music and Arts Festival pada 2016 memanfaatkan Google Cardboard supaya para wisatawan bisa ikut menikmati festival secara virtual.
Pada awal 2016, Google mengatakan sudah menerima pesanan 5 juta alat kardus ini. Pada 2017 sudah ada 10 juta kacamata kardus dipesan orang.
Sekarang, sudah banyak badan pariwisata asing memanfaatkan Google Cardboard untuk media promosi wisata. Dilihat detikTravel dari situs resminya, badan pariwisata Negeri Kanguru, Tourism Australia menawarkan pemandangan 360 dengan Google Cardboard.
Begitupun New Caledonia Tourism. Mereka juga menawarkan virtual reality destinasi wisata mengandalkan Google Cardboard. Siapa sangka, sekotak kardus bisa mengubah wajah promosi pariwisata dunia.
Simak Juga 'Jelajah Monas dan Borobudur Lewat Google Cardboard':
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol