Meninggal Penuh Gaya di Ghana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meninggal Penuh Gaya di Ghana

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Senin, 15 Okt 2018 19:30 WIB
Peti mati dengan aneka bentuk di Ghana (Kambou Sia/AFP/Getty Images)
Accra - Bagi sebagian masyarakat di Afrika, meninggal bukan cuma perkara mengubur jenazah. Di Ghana, bentuk peti matinya dimodifikasi jadi unik.

Umumnya bentuk peti jenazah berbentuk persegi panjang dan berlaku universal di mana pun. Namun, tidak begitu di Kota Accra di Ghana.

Berawal dari kebiasaan masyarakatnya yang memakamkan seseorang mengikuti profesinya dahulu, sebuah toko peti jenazah bernama Kane Kwei Coffins memulai sebuah inisiatif berbeda di tahun 1940.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilihat detikTravel dari situs Facebooknya, Senin (15/10/2018), mereka membuat sebuah peti mati dengan nama Abebuu Adekai yang berarti peti makna dalam bahasa setempat.

Toko peti jenazah Kane Kwei Coffins sebagai pelopor (Abdelhak Senna/AFP/Getty Images) Toko peti jenazah Kane Kwei Coffins sebagai pelopor (Abdelhak Senna/AFP/Getty Images)
Secara teknis, Kane Kwei Coffins membuat bentuk peti mati berdasarkan keinginan kliennya. Bentuknya pun sangat bervariasi, mengikuti profesi, keinginan hingga personifikasi seseorang semasa hidup.

Misalnya saja, seorang penulis menghendaki sebuah peti mati berbentuk pulpen atau seorang fotografer yang menginginkan peti berbentuk kamera. Ya, semua bisa dibuat oleh Kane Kwei Coffins.

Kane Kwei sang inisiator pun telah tiada. Namun, usahanya diteruskan oleh salah satu keturunannya yang bernama Eric Adjetey Anang. Selain Kane Kwei Coffins, tak sedikit juga pemilik toko jenazah yang ikut-ikutan menyediakan jasa pembuatan peti mati aneka bentuk.

Meninggal Penuh Gaya di GhanaBentuknya disesuaikan dengan keinginan mendiang (Stefan Heunis/AFP/Getty Images)
Bagi masyarakat Ghana, roh leluhur yang telah tiada dipercaya berperan penting dalam kehidupan orang yang masih hidup. Oleh sebab itu, pemakaman jadi hal yang penting.

Dari segi waktu, pembuatan peti mati kreatif ini butuh setidaknya beberapa minggu untuk selesai. Harganya berkisar sekitar USD 1.000 atau Rp 15 juta.

Entah bagaimana ceritanya, tapi hal tersebut sudah berlangsung sejak lama dan masih dipertahankan hingga sekarang. Pembuatan peti mati itu pun dinilai sebagai bentuk penghormatan terakhir, kepada orang yang telah meninggal.

Ketika proses penguburan, peti matinya akan diarak keliling kota. Berbagai upacara adat turut digelar, bertujuan untuk mendoakan sang jenazah. Bagi traveler yang sedang berada di Kota Accra, ini bisa jadi tontonan sekaligus momen untuk mengenal kehidupan masyarakatnya lebih dekat. (sna/fay)

Hide Ads