Melansir BBC Travel, Rabu (14/11/2018), pada pertengahan 1980-an, sekelompok arkeolog Amerika meneliti citra satelit yang menunjukkan Semenanjung Yucatan, Meksiko. Mereka tidak tahu apa yang membuat satu pola tak terduga, yakni sebuah cincin yang nyaris sempurna.
Luasannya sekitar 200 kilometer. Di Kota Chicxulub Puerto, Meksiko diyakini para ilmuwan adalah pusat kawah dari benturan asteroid yang kemudian menyapu bersih dinosaurus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jika dilihat dari angkasa, lubang-lubang ini bergerombol membentuk sebuah pola hampir setengah lingkaran. Para arkeolog telah menemukan pola itu, yang mengelilingi ibu kota Merida, dan kota-kota pelabuhan Sisal dan Progreso.
Suku Maya menggunakan air dari cenote untuk kebutuhan sehari-hari. Merekalah pribumi yang mendiami semenanjung itu.
Lubang-lubang ini membingungkan para peneliti. Mereka pernah mempresentasikan temuan itu kepada sesama spesialis satelit pada konferensi ilmiah Selper di Acapulco, Meksiko, pada tahun 1988.
![]() |
Bagi seorang ilmuwan di antara hadirin, Adriana Ocampo, yang saat itu adalah ahli geologi planet muda di Nasa, formasi melingkar adalah tanda antisipasi. Ia memprediksi bahwa itu adalah dampak dari asteroid raksasa yang cukup ganas hingga membuat planet ini terancam pada 66 juta tahun yang lalu.
Prediksi Ocampo adalah awal landasan dari kepercayaan ilmuwan hari ini. Kawah itu disebabkan oleh asteroid selebar 12 km yang menghantam Yucatan dan meledak dengan kekuatan tak terbayangkan.
Sejak awal 90-an, tim ilmuwan dari Amerika, Eropa, dan Asia telah bekerja untuk menjawab teka-tekinya. Mereka sekarang yakin dampaknya secara langsung menciptakan kawah sedalam 30 kilometer.
![]() |
Setelah bencana itu, dunia berubah dan diselimuti awan abu yang menghalangi langit dan menciptakan malam malam abadi selama lebih dari setahun. Suhu pun turun di bawah titik beku dan membunuh sekitar 75% dari semua kehidupan di Bumi, termasuk hampir semua dinosaurus.
Sampai temuan Ocampo diterbitkan pada tahun 1991, wilayah Yucatan kini telah menjadi subyek kepentingan internasional. Kini ada sebuah museum yang dibuka bulan September 2018, Museum of Science of the Chicxulub Crater, proyek bersama oleh Pemerintah Meksiko dan universitas terbesar negara itu UNAM.
Tujuannya mengenalkan kehidupan 66 juta tahun yang lalu ketika asteroid 12 kilometer mengubah sejarah dunia. Selain itu museum ini diharapkan menjadi jembatan bagi wisatawan menjelajahi masa prasejarah Yucatan.
![]() |
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda