Desa Shirakawa-go berada di Gifu, pegunungan di sisi barat Pulau Honshu, Jepang. Perlu diketahui, bagian Jepang yang menghadap ke Korea dan Rusia lebih dulu mendapatkan salju dari pada yang menghadap ke Hawaii dan Samudera Pasifik.
Itu sebabnya desa wisata ini cocok untuk menjadi tujuan liburan akhir tahun. detikTravel berkunjung kesana beberapa waktu lalu. Kota terdekatnya adalah Kanazawa (1 jam 15 menit perjalanan) dan Takayawa (50 menit perjalanan).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah 1 jam 15 menit perjalanan, bus keluar dari jalan tol dan langsung masuk jalan desa dengan salju yang tebal sekali. Suhu di musim dingin bisa mulai dari -10 derajat sampai 10 derajat Celcius. Asyik banget nih dinginnya!
Terminal busnya merangkap kantor informasi wisata, sekaligus tempat berteduh wisatawan dari hujan salju yang lebat. Wisatawan bisa mengambil peta desa dan rute trekking untuk menjelajah desa wisata ini. Rute paling umum yang hanya mengikuti jalan utama desa saja, sementara rute lainnya mengambil jalan-jalan kecil yang tentunya penuh dengan salju.
Desa Shirakawa-go menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995. Yang membuat desa ini istimewa adalah rumah-rumah tradisional Jepang beratap jerami dan berdinding kayu yang disebut Gassho Zukuri.
![]() |
Sebagian masih ditinggali, sebagian lagi menjadi rumah display untuk wisatawan. Isinya tampilan kesenian, kerajinan tradisional dan pertunjukan budaya khas Jepang. Masuk ke desa ini gratis, namun masuk ke rumah display budaya ini mesti bayar.
Berjalan-jalan di desa penuh salju ini sungguh pengalaman yang asyik, apalagi kalau traveler datang dari negara tropis. Di ujung atap rumah warga, kita melihat tetesan air hujan membeku menjadi batang es.
Kolam desa nyaris membeku permukaannya. Sungai besar di samping desa tampak berkelok dengan latar hutan yang berselimut salju. Semua pemandangannya serba putih bersih. Sungguh musim salju yang juara!
![]() |
Saya menjumpai burung Tit Jepang alias Tit Oriental (Parus minor) yang sendirian bertahan di tengah salju. Di musim dingin, dia bertahan hidup dengan mencari makanan sisa yang dibuang warga atau wisatawan di dekat tempat sampah.
Kalau mencari keramaian, tinggal menyusuri jalan utama Desa Shirakawa. Di kanan dan kiri jalan berjejer toko suvenir, cafe, restoran dan toko makanan ringan. Kalau beruntung, kita bisa melihat buldozer salju bekerja menyingkirkan salju yang tebal.
![]() |
Jalan-jalan 2-4 jam di Shirakawa sudah cukup rasanya, karena desa ini tidak terlalu besar. Akhiri perjalanan wisata di Shirakawa-go dengan sebotol minuman panas. Sempurna!
Cara ke sana:
Traveler bisa naik kereta apa saja ke Kota Kanazawa. Dari sana naik Nohi Bus, sebaiknya pesan tiket online agar tidak kehabisan. Harga tiket bus 3.400 Yen PP (Rp 439 ribu). (fay/fay)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum