Membunuh Bosan di Pulau Terpencil di Bumi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Membunuh Bosan di Pulau Terpencil di Bumi

Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 31 Jan 2019 21:25 WIB
Foto: (BBC TRavel/Matt Maynard)
Hanga Roa - Easter Island merupakan salah satu pulau terpencil di dunia. Jauh dari mana-mana, masyarakatnya punya cara sendiri untuk membunuh bosan.

Jika mencari daftar pulau terpencil sedunia, maka Easter Island alias Pulau Paskah masuk di dalamnya. Pulau di Samudera Pasifik yang masuk dalam wilayah negara Chile ini jauh dari mana-mana. Tetangganya paling dekat yakni Pulau Pitcairn berjarak 2.600 km, sedangkan daratan Chile terpisah sejarak 3.753 km.

BACA JUGA: Mereka yang Tetangganya Berjarak Lebih Dari 2.000 Kilometer

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Easter Island dihuni sekitar 4.700 orang, yang sudah menetap sejak abad ke-12. Mereka, orang asli Polinesia berprofesi sebagai nelayan dan juga berkebun untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pertanyaan paling umum tentang masyarakatnya adalah, bagaimana mereka membunuh rasa bosan?

Penduduk Easter Island (BBC Travel/Matt Maynard)Penduduk Easter Island (BBC Travel/Matt Maynard)


Penulis BBC Travel, Matt Maynard menulis tentang pengalaman perjalanannya ke Easter Island. Dilihat detikTravel, Kamis (31/1/2019) Salah satu cara mengusir rasa bosan di sana adalah banyaknya festival tiap tahun yang diadakan di Hanga Roa, kota terbesar dari Easter Island.

Yang paling terkenal, bernama Festival Tapati. Bukan sembarang festival, Festival Tapati berlangsung di awal bulan Februari setiap tahun. Festival itu bertujuan untuk menyatukan warga Easter Island, yang di zaman dulu sebagai bentuk pesta karena warganya menganggap bahwa merekalah manusia-manusia yang masih tersisa di Bumi.

Festival Tapati (BBC Travel/Matt Maynard)Festival Tapati (BBC Travel/Matt Maynard)


Dalam Festival Tapati digelar banyak aktivitas, sebut saja tarian, musik, memasak sampai olahraga. Mereka yang datang pun akan menggenakan pakaian adat, seperti hami yakini penutup alat kelamin pria.

Para pria yang datang tidak hanya membawa keluarga, tetapi juga kuda. Mereka siap berpacu di lintasan untuk menjadi yang paling hebat.

Untuk anak-anak, mereka punya permainan sendiri. Anak-anak akan berjalan ke atas bukit, lantas dengan daun pisang dan bambu yang dirakit sedemikian rupa, mereka meluncur ke bawah. Semuanya senang, semuanya tertawa.

(BBC Travel/Matt Maynard)(BBC Travel/Matt Maynard)


Selama Festival Tapati berlangsung, warga Easter Island akan tumpah ruah di jalanan. Saling berpesta dengan riang gembira bersama, mensyukuri kehidupannya.

Turis yang datang pun bakal diajak turut serta. Tak perlu malu untuk memakai pakaian tradisionalnya, warganya akan menyambut dengan penuh suka cita.

(BBC Travel/Matt Maynard)(BBC Travel/Matt Maynard)


Bahkan, turis yang datang akan diberi senyum sumringah. Sebagai ucapan terimakasih, untuk mengenal kebudayaan orang-orang Easter Island di pulau terpencil di Bumi. (aff/aff)

Hide Ads