Jumat, 22 Mar 2019 19:35 WIB
INTERNATIONAL DESTINATIONS
Yang Unik di Jepang, Masuk Museum Ada Lomba Ngepel
Bona
detikTravel

Jakarta - Jepang memang tak pernah kehabisan akal dalam menyediakan atraksi untuk para wisatawan. Salah satunya adalah lomba ngepel yang cuma ada di Ehime.
detikcom berkunjung ke Prefektur Ehime, Jepang bersama Japan Airlines (JAL) dan Japan National Tourism Organization (JNTO) beberapa waktu lalu. Selain menikmati keindahan alam dan budaya, ada tempat menarik yang dimiliki Ehime, Uwa Rice Museum.
Uwa Rice Museum berada di area Unomachi, Kota Uwa. Kota ini diberi nama uwa yang artinya padi. Karena area ini dikenal sebagai salah satu penghasil padi terbaik di Jepang.
Jauh sebelum menjadi museum, sekitar 91 tahun lalu bangunan ini adalah Taman Kanak-kanak (TK). Kemudian pemilik gedung merubah bangunan gedung menjadi lebih tinggi. Tak cuma gedungnya yang berubah, TK ini juga berganti menjadi Sekolah Dasar (SD).
Lucunya, bangunan sekolah diberi tanda terlebih dahulu sebelum dibongkar. Sehingga sistem bangunannya seperti disatukan kembali seperti sebelumnya. Tak ada yang berubah, hanya gedung yang tadinya ada dipinggir jalan, dibuat lebih tinggi.
Tepat tahun 1991, sekolah ini tidak lagi digunakan. Namun pemilik bangunan tetap ingin melestarikan bangunan ini. Pemerintah daerah memboleh pemilik bangunan untuk tidak merubah bangunan asalkan sekolah tersebut tetap dipergunakan.
Karena terkenal dengan berasnya, akhirnya sekolah di Kota Uwa ini dijadikan sebagai museum beras atau Uwa Rice Museum. Konsepnya, berbagai informasi tentang padi ada dibagi ke dalam berapa bekas ruang kelas.
"Tak semua dipakai jadi museum, beberapa ruang kelas disewakan sebagai kantor," ujar Yuzo Yoshino, International Affairs Division Economic and Labor Department Ehime Prefectural Goverment.
Tapi anehnya, museum ini bukan terkenal karena isinya. Tapi sebuah atraksi yang bernama Zouking Gake atau lomba ngepel. Lomba unik ini juga dikenal dengan nama Zouking Grand Prix.
Lomba ngepel atau Zouking Gake ini cukup sederhana. Peserta hanya perlu mengepel lantai kayu di depan kelas dan jadi yang tercepat.
Sebelum lomba, peserta akan diminta untuk mengisi biodata, karena semua peserta akan dicatat rekornya. Kemudian para peserta harus berganti sepatu dengan yang sudah disediakan. Juga pengaman lutut supaya tidak cedera.
Setelah siap, peserta akan diminta untuk berpasangan. Kemudian dengan posisi membungkuk tanpa lutut yang menempel di lantai. Peserta harus mengepel lantai depan kelas sepanjang 109 m sambil berlari.
Yang tercepat tentu saja jadi pemenangnya. Staff Uwa Rice Museum akan membantu mencatat waktu setiap peserta.
Posisi mengepel ini mungkin sudah biasa kita lihat dalam dorama atau bahkan anime. Tapi bagi orang Indonesia, posisi ini agak sulit. Sehingga jatuh saat mengepel adalah hal yang biasa.
Zouking Gake hanya ada di tempat ini. Banyak orang bahkan artis yang datang ke Uwa Rice Museum hanya untuk memenangkan Zouking Gake. Dari anak-anak sampai orang tua rela datang ke Ehime hanya untuk mengikuti lomba ini.
Untuk waktu tercepat dimenangkan oleh Nakagawa yang saat itu berumur 20 tahun. Ia memenangkan Zouking Gake dengan waktu 18 detik. Waw!
Wisatawan yang mau mencoba lomba ini hanya perlu membayar JYP 200 atau sekitar Rp 25.501 per orang. Tapi kalau hanya mau melihat museumnya saja gratis.
Uwa Rice Museum tutup setiap hari senin dan mulai beroperasi pukul 09.00-17.00 waktu setempat. Kamu tertarik untuk mencoba? (bnl/aff)
detikcom berkunjung ke Prefektur Ehime, Jepang bersama Japan Airlines (JAL) dan Japan National Tourism Organization (JNTO) beberapa waktu lalu. Selain menikmati keindahan alam dan budaya, ada tempat menarik yang dimiliki Ehime, Uwa Rice Museum.
Uwa Rice Museum berada di area Unomachi, Kota Uwa. Kota ini diberi nama uwa yang artinya padi. Karena area ini dikenal sebagai salah satu penghasil padi terbaik di Jepang.
Jauh sebelum menjadi museum, sekitar 91 tahun lalu bangunan ini adalah Taman Kanak-kanak (TK). Kemudian pemilik gedung merubah bangunan gedung menjadi lebih tinggi. Tak cuma gedungnya yang berubah, TK ini juga berganti menjadi Sekolah Dasar (SD).
![]() |
Lucunya, bangunan sekolah diberi tanda terlebih dahulu sebelum dibongkar. Sehingga sistem bangunannya seperti disatukan kembali seperti sebelumnya. Tak ada yang berubah, hanya gedung yang tadinya ada dipinggir jalan, dibuat lebih tinggi.
Tepat tahun 1991, sekolah ini tidak lagi digunakan. Namun pemilik bangunan tetap ingin melestarikan bangunan ini. Pemerintah daerah memboleh pemilik bangunan untuk tidak merubah bangunan asalkan sekolah tersebut tetap dipergunakan.
Karena terkenal dengan berasnya, akhirnya sekolah di Kota Uwa ini dijadikan sebagai museum beras atau Uwa Rice Museum. Konsepnya, berbagai informasi tentang padi ada dibagi ke dalam berapa bekas ruang kelas.
"Tak semua dipakai jadi museum, beberapa ruang kelas disewakan sebagai kantor," ujar Yuzo Yoshino, International Affairs Division Economic and Labor Department Ehime Prefectural Goverment.
Tapi anehnya, museum ini bukan terkenal karena isinya. Tapi sebuah atraksi yang bernama Zouking Gake atau lomba ngepel. Lomba unik ini juga dikenal dengan nama Zouking Grand Prix.
Lomba ngepel atau Zouking Gake ini cukup sederhana. Peserta hanya perlu mengepel lantai kayu di depan kelas dan jadi yang tercepat.
![]() (Bonauli/detikcom) |
Sebelum lomba, peserta akan diminta untuk mengisi biodata, karena semua peserta akan dicatat rekornya. Kemudian para peserta harus berganti sepatu dengan yang sudah disediakan. Juga pengaman lutut supaya tidak cedera.
Setelah siap, peserta akan diminta untuk berpasangan. Kemudian dengan posisi membungkuk tanpa lutut yang menempel di lantai. Peserta harus mengepel lantai depan kelas sepanjang 109 m sambil berlari.
Yang tercepat tentu saja jadi pemenangnya. Staff Uwa Rice Museum akan membantu mencatat waktu setiap peserta.
Posisi mengepel ini mungkin sudah biasa kita lihat dalam dorama atau bahkan anime. Tapi bagi orang Indonesia, posisi ini agak sulit. Sehingga jatuh saat mengepel adalah hal yang biasa.
![]() |
Zouking Gake hanya ada di tempat ini. Banyak orang bahkan artis yang datang ke Uwa Rice Museum hanya untuk memenangkan Zouking Gake. Dari anak-anak sampai orang tua rela datang ke Ehime hanya untuk mengikuti lomba ini.
Untuk waktu tercepat dimenangkan oleh Nakagawa yang saat itu berumur 20 tahun. Ia memenangkan Zouking Gake dengan waktu 18 detik. Waw!
Wisatawan yang mau mencoba lomba ini hanya perlu membayar JYP 200 atau sekitar Rp 25.501 per orang. Tapi kalau hanya mau melihat museumnya saja gratis.
Uwa Rice Museum tutup setiap hari senin dan mulai beroperasi pukul 09.00-17.00 waktu setempat. Kamu tertarik untuk mencoba? (bnl/aff)