Mural Mengubah Hidup Desa yang Penuh Manula di Taiwan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mural Mengubah Hidup Desa yang Penuh Manula di Taiwan

Bonauli - detikTravel
Selasa, 23 Jul 2019 18:20 WIB
Foto: (AFP PHOTO/Sam Yeh)
Taipei - Sebuah desa di Taiwan sudah ditinggalkan oleh anak-anak muda. Warga lansia yang kesepian menggunakan mural penuh warna untuk mendatangkan wisatawan.

Ada sebuah desa bernamanya Ruan Chiao. Desa ini terletak di kaki bukit di pegunungan tengah Taiwan. Desa ini sangat asri karena tertutup kabut, bisa dibilang tempat yang tepat untuk pensiun, seperti yang diintip detikcom dari AFP, Selasa (23/7/2019).

Namun semakin hari, desa ini justru kehilangan semangat dari anak mudanya. Anak-anak muda mulai meninggalkan desa dan mencari kehidupan yang lebih baik di kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semakin hari, Desa Ruan Chiao semakin sepi. Sementara pabrik-pabrik mulai berkembang di pusat kota, para manula di desa ini kehilangan pekerjaan karena persaiangan industri yang tak terkalahkan.

 (AFP PHOTO/Sam Yeh) (AFP PHOTO/Sam Yeh)


Melihat desa yang kian hari kian sepi, seorang seniman bernama Wu Tsun-hsien melakukan sesuatu. Wu mulai menggambar di dinding rumah untuk memberikan sedikit semangat di lingkungan ia tinggal.

Garis demi garis dibuat oleh Wu. Lapisan warna terus ditumpahkan di dinding rumahnya. Selesai dengan rumahnya, Wu ingin mewarnai rumah tetangganya.

Namun para tetangga menolak. Tapi Wu terus membujuk mereka supaya memperbolehkan Wu menjadikan tembok rumah mereka sebagai kanvas. Saat satu grafiti selesai, warga mulai menyukainya.

Baca Juga: Berkeliling di Desa Kuno Taiwan, Penasaran?

Hal ini terus Wu lakukan, sampai akhirnya satu desa penuh dengan grafiti Wu. Kerja keras ini pun mulai menghasilkan buah. Desa ini pun menjelma menjadi tempat wisata di Taiwan.

Satu persatu milenial mulai datang ke Desa Ruan Chiao, hanya untuk berselfie. Kemudian kampung ini viral di sosial media dan jadi tujuan berfoto anak muda.

Wu dan warga Desa Ruan Chiao sangat senang. Para orang tua di desa ini terlihat bersemangat menyambut para wisatawan. Mereka mengaku rindu bercakap-cakap dengan kawula muda.

Kalau dilihat-lihat, sebagian besar lukisan Wu bertemakan simbol keberuntungan. Tak hanya itu, Wu juga menyuarakan soal masalah sosial dan nilai lansia di masyarakat lewat mural.

 (AFP PHOTO/Sam Yeh) (AFP PHOTO/Sam Yeh)


Sebagai etnis Hakka, Wu juga melukiskan generasi mudanya yang tidak mengenal kulturnya dengan baik. Padahal Hakka adalah kelompok orang yang berbeda secara linguistik yang melacak asal-usul mereka kembali ke selatan China. Mereka telah tinggal di Taiwan selama sekitar empat abad dan merupakan 15-20 persen dari populasi.

Kini Ruan Chiao mulai dijuluki desa grafiti. Para milenial datang untuk mendapatkan foto yang instagramable,warga lansia mendapatkan kehangatan dari percakapan yang terjadi di sana.





(bnl/fay)

Hide Ads