Hainan, Pulau Damai di Negeri Komunis

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Laporan dari China

Hainan, Pulau Damai di Negeri Komunis

Shinta Angriyana - detikTravel
Selasa, 13 Agu 2019 08:20 WIB
Patung Dewi Kwan Im yang Ikonik di Hainan (Shinta Angriyana/detikcom)
Haikou - China adalah negara yang sangat luas dan menawarkan alam yang beragam. Salah satunya Pulau Hainan yang suasananya damai.

Dengan luas 34 ribu kilometer persegi, Hainan menjadi salah satu pulau yang menjadi tempat wisata di China. Hainan sering dijuluki Hawaii dari China. Hal ini karena udaranya tropis dan berbeda dari China daratan.

Meskipun China adalah negara komunis, mereka serius membangun pariwisata di Hainan. Hainan memiliki ibukota provinsi Haikou, yang juga menjadi pintu masuk wisatawan. Meski begitu, jantung kehidupan pariwisata terletak 2 jam perjalanan dari ibukota yakni Sanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata kota Hainan bisa dibilang cukup rapi. Menurut data dari WTTC, Hainan memang membuat wilayahnya untuk dijadikan destinasi wisata internasional. Pemerintah setempat berkaca pada sejumlah wilayah tropis dengan keindahan pulau sebagai atraksinya, seperti Hawaii dan Bali.

Suasana Kota Hainan (Shinta Angriyana/detikcom)Suasana Kota Hainan (Shinta Angriyana/detikcom)


Salah satu bentuk keseriusan dalam membangkitkan pariwisata adalah memberi subsidi kepada sejumlah negara untuk mendatangkan turis, salah satunya Indonesia. Sebelum 2018, paket wisata ke Hainan mencapai Rp 11 juta. Namun setelah tahun tersebut, pemerintah Hainan memberi subsidi dalam berbagai bentuk, sehingga paket wisata ke Hawaii dari China hanya Rp 3 jutaan sudah termasuk transportasi, makanan dan akomodasi.

Transportasi warga lokal

Masyarakat di Hainan bisa dibilang cukup santai dan ramah lingkungan. Mereka gemar berjalan kaki dan naik motor. Motor yang digunakan pun bertenaga listrik.

Kendaraan hybrid pun memiliki plat berwarna hijau. Berbeda dengan mobil yang menggunakan plat biru, artinya menggunakan bensin sebagai bahan bakarnya. Seperti sangat serius untuk menjaga alam, bensin yang dijual pun cukup mahal. Harganya mencapai Rp 20 ribu/liter atau 10 yuan.

Meski begitu, biaya tol di Hainan gratis. Hal ini karena pemerintah memasukkan harga tersebut saat membeli bensin kendaraan.

Namun, ada satu hal yang bisa jadi bikin turis geleng-geleng kepala. Jalur motor, di beberapa jalan memang dibuat khusus. Namun tidak jarang, kendaraan berhenti di jalur pejalan kaki.

Bisa dibilang, Hainan sangat damai dan aman untuk dikunjungi. Sejumlah polisi berjaga di jalan-jalan protokol. Begitu pun dengan fasilitas umum yang cukup memadai.

Pariwisata

(Shinta Angriyana/detikcom)(Shinta Angriyana/detikcom)


Akomodasi khusus turis asing pun dilabeli khusus. Di penginapan turis, umumnya tercantum nomor polisi yang bertugas lengkap dengan penjagaan yang mumpuni.

Untuk atraksi wisata, umumnya pusat turis berada di wilayah Sanya. Di sini, ada sejumlah hotel, atraksi cruise hingga beberapa live show yang dibuat khusus untuk wisatawan.

Umumnya, turis yang banyak berkunjung berasal dari daratan China dan Rusia. Sangat menjunjung tinggi bahasa aslinya, traveler pun akan sulit menemukan warga lokal yang dapat berkomunikasi dengan Bahasa Inggris.

Meskipun begitu, tempat umum dan sejumlah fasilitas publik memiliki keterangan dalam Bahasa Inggris. Meski untuk berkomunikasi agak sulit. Bahkan, beberapa tulisan dalam bahasa Rusia juga diberikan. Hal ini untuk menarik pariwisata lebih banyak dari Rusia dan beberapa negara tetangga di Asia.

 (Shinta Angriyana/detikcom) (Shinta Angriyana/detikcom)


Kuliner

Untuk wisata kuliner, makanan di Hainan pun tidak jauh berbeda menunya dengan Indonesia. Seperti sayur tumis, bebek goreng dan aneka seafood.

Namun, citarasanya lebih amis dan kuat. Bagi sebagian orang cukup lezat, namun bisa jadi sebuah penolakan bagi mereka yang selektif terhadap makanan. Sejumlah kedai makanan cepat saji juga tersedia, dengan rasa internasional yang cukup mudah diterima lidah.

Jika dari Indonesia, akan lebih nyaman dan murah menggunakan tur. Hal ini, karena tiket pesawatnya jika membeli di luar tur akan lebih mahal yakni Rp 3-6 jutaan. Umumnya, paket tur yang disubsidi menggunakan pesawat charter khusus peserta, sehingga perjalanan akan lebih murah dan mudah.


(sna/fay)

Hide Ads