Tragis! Resort Termewah Australia, Kini Bangunan Terbengkalai

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tragis! Resort Termewah Australia, Kini Bangunan Terbengkalai

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Sabtu, 24 Agu 2019 22:15 WIB
Resort mewah di Australia yang kini terbengkalai (Manta System/Youtube)
Yeppoon - Dulu, resort ini termasuk yang termewah di Australia. Namun sekarang, bangunannya terbengkalai dan tidak terurus. Menyedihkan!

Capricorn International Resort, begitulah nama resort mewah yang kini terbengkalai itu. Lokasinya berada di Yeppoon, kota kecil berjarak 7,5 jam perjalanan darat dari Brisbane, ibu kota Queensland, Australia.

Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Sabtu (24/8/2019), Capricorn International Resort mulai terbengkalai sejak 3 tahun terakhir. Terbengkalainya hotel mewah ini terekam dengan jelas lewat video drone oleh akun manta systems di Youtube.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penampakan resor ini duluPenampakan resor ini dulu (dok. Manta System/Youtube)
Dalam video tersebut terlihat bagaimana bangunan resort mewah ini tampak tak tersentuh tangan manusia sama sekali. Rerumputan tidak terawat, semak belukar tumbuh di sana-sini, kolam renang kering kerontang hingga lumut tampak menumbuhi sebagian besar kolam.

Belum lagi suasana sepi seperti tak ada kehidupan yang menyelimuti resort selauas 9.000 hektar tersebut. Tampak seperti sebuah bangunan berhantu. Padahal dulu, resort ini termasuk yang jadi favorit turis.

Dibuka pada akhir tahun 1980-an, Capricorn International dikenal sebagai salah satu permata pariwisata di Australia. Resort ini demikian mewah yang menarik turis asing maupun turis lokal Australia.

Selama lebih dari satu dekade, resort mewah yang dibangun oleh pengusaha Jepang bernama Yohachiro Iwasaki ini dikenal punya ratusan kamar suites, deretan bar, lapangan golf kelas dunia dan kolam renang raksasa berair jernih.

Kondisinya kini yang terbengkalaiKondisinya kini yang terbengkalai (dok. Manta System/Youtube)
Namun pada 2016, resort mewah ini mulai mengalami kemunduran. Banyaknya perbaikan yang dibutuhkan di sana sini membuat operator resort, Mercure angkat kaki dari resort tersebut. Keluarga Iwasaki sebagai pemilik pun mengalami kesulitan untuk mengelola resort tersebut.

Beberapa bulan setelah penutupan resort, Yoshitaro Iwasaki sebagai cucu sekaligus penerus bisnis keluarga Iwasaki bertemu dengan Annastasia Palaszczuk dari Queensland Premier untuk membahas rencana untuk membuat joint venture agar resort ini bisa 'hidup' kembali.

Keluarga Iwasaki membuat rencana redevelopment dengan anggaran dana mencapai 600 Juta Dollar. Anggaran tersebut untuk membangun hotel bintang 5 dengan 300 kamar, renovasi 331 kamar suites, serta pembangunan landasan pesawat privat dan zona konservasi.

Tapi 2 tahun berselang sejak pertemuan tersebut, rencana ambisius untuk menghidupkan kembali resort mewah ini masih misterius. Hingga kini, bangunan resort masih terbengkalai dan tak terjamah manusia.


(rdy/fay)

Hide Ads