Dilansir CNN, Selasa (24/9/2019), proyek ini juga masuk dalam ajang Aga Khan Award for Architecture. Namanya Wasit Wetland Centre di Sharjah, UEA.
Destinasi itu dibuat oleh firma arsitektur Dubai X-Architects. Proyek restorasi yang ambisius ini melihat peluang dari lahan gersang untuk diubah menjadi ekosistem alami sehingga jadi daya tarik buat wisatawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi barang langka di tengah lingkungan padang pasir, para desainer menggunakan topografi alami untuk membuat bangunan tampak terendam dan tidak mengganggu satwa liar. Pengunjung masuk melalui jalan yang menuntunnya ke kompleks berisi galeri serta ruang pendidikan dan fasilitas penelitian.
![]() |
"Idenya adalah untuk meminimalkan gangguan dari kami," kata pendiri X-Architects Farid Esmaeil.
Ada beberapa bangunan untuk mengamati burung yang tersebar di sekitar lahan basah. Keadaannya disamarkan yang memungkinkan pandangan jarak dekat.
Proses restorasi Wasit Wetland Centre dimulai pada awal 2000-an. Saat itu pemimpin Sharjah, Sheikh Sultan III, menugaskan survei untuk mengeksplorasi potensinya untuk mendukung habitat satwa liar.
![]() |
Dalam sebuah survei, terungkap bahwa meski berupa tanah kosong dengan genangan air, tempat itu mampu menarik populasi burung yang signifikan dan Sultan III memberi lampu hijau untuk membangun juga memberikan status dilindungi pada 2007.
Meski prosesnya, namun ada peningkatan signifikan dalam keanekaragaman hayatinya. Wasit saat ini mengklaim dirinya sebagai rumah bagi 350 spesies burung, dan 100 spesies burung migran mengunjunginya situs tersebut, menurut Otoritas Area Lingkungan dan Konservasi Sharjah (EPAA).
Situs ini juga menjadi tujuan populer untuk ekowisata bagi para siswa sekolah. Pelajaran utama yang bisa diambil dari keberhasilan ini adalah kesabaran.
(/)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol