Dilansir dari News.com.au, Pulau Stromboli terletak di lepas pantai Italia. Walaupun memiliki gunung berapi yang paling aktif di dunia, pulau ini masih memiliki banyak penggemar. Salah satunya karena gunung di pulau ini akan memunculkan percikan api yang spektakuler di malam hari.
Selama hampir 90 tahun, pengunjung dan penduduk yang tinggal di pulau ini telah terbiasa mendengar suara gemuruh dari gunung. Pulau seluas 12 meter persegi ini dibingkai oleh laut Tyrrhenian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pulau Stromboli merupakan yang paling terpencil dari 7 kepulauan Aeolian di Italia. Gunung berapi yang mematikan itu berdiri setinggi 924 meter dari laut dan memanjang lebih dari 1000 meter.
Pada awal tahun ini, dua ledakan kuat hanya berselang 30 detik terjadi. Ledakan ini menghasilkan asap setinggi 2 km, terbayang betapa menjadi mengerikannya tempat wisata yang populer ini.
Penduduk dan turis yang sedang berwisata di tempat ini berhasil dievakuasi. Tapi salah satu pejalan kaki asal Italia bernama Massimo Imes meninggal dunia akibat ledakan dahsyat ini.
![]() |
Dua bulan kemudian, Pulau Stromboli kembali terguncang, bahkan dengan ledakan lebih hebat yang menghasilkan aliran piroklastik yang terdiri dari campuran gas, batu serta abu vulkanik yang bergerak cepat ke beberapa ratus meter ke laut.
Para ahli meyakini, gunung berapi di Stromboli telah mengalami letusan yang terus menerus terjadi selama kurang lebih 2000 tahun dengan lava pijar, abu dan batuan vulkanik yang menyembur.
Walaupun terkesan menyeramkan karena gunung vulkaniknya yang aktif, setiap tahun pulau ini menarik ribuan wisatawan. Mereka melakukan pendakian selama 3 jam ke gunung berapi untuk menyaksikan lava menyembur ke langit.
Pemandangan yang menakjubkan ini bisa dinikmati saat siang ataupun malam hari. Namun tahun lalu wisatawan telah diperingatkan untuk berhati-hati karena wisata ini dapat berakibat fatal.
![]() |
Selain lava yang menyembur ke langit, pulau ini juga terkenal dengan ledakan pijar spektakuler di malam hari yang digemari wisatawan. Kerap didatangi wisatawan dari seluruh dunia, gunung api ini mendapat julukan 'Mercusuar Mediterania'.
(elk/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum