Bangunan-bangunan di Desa Ini Terjebak dalam Waktu

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bangunan-bangunan di Desa Ini Terjebak dalam Waktu

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Selasa, 11 Feb 2020 20:15 WIB
The Historical Village of Hokkaido is an outdoor museum located inside Nopporo Shinrin Koen Prefectural Natural Park. It was built on the 100th anniversary of the foundation of Hokkaido.
Salah satu bangunan di Hokkaido Historical Village, Visitor Center (Foto: Dadan Kuswaraharja)
Sapporo -

Orang Jepang terkenal menghormati atau mengenang sejarah dengan membangun aneka museum. Ada museum untuk mobil, motor, samurai, museum bom atom Hiroshima-Nagasaki, bahkan sampai bangunan pun masuk museum.

Museum untuk bangunan itu bisa Traveler lihat di Hokkaido Historical Village yang terletak di Sapporo, Hokkaido, Jepang. Bangunan di tempat ini seperti terjebak di masa lalu, tidak mengalami perubahan seiring perkembangan zaman modern. Sebagian ada yang dibangun ulang, sebagian kabarnya ada yang dipindahkan ke sini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor polisi yang aslinya dibangun tahun 1911, didonasikan oleh kepolisian HokkaidoKantor polisi yang aslinya dibangun tahun 1911, didonasikan oleh kepolisian Hokkaido Foto: Dadan Kuswaraharja

"Sangat jarang ada rombongan dari Indonesia datang ke sini," ujar Deden Tohir, orang Indonesia yang sudah lama bermukim di Jepang saat ditemui beberapa waktu lalu.

Museum outdoor ini terletak di kawasan Nopporo Shinrin Koen Prefectural Natural Park. Museum yang mirip seperti kota kecil itu dibangun sebagai bagian perayaan 100 tahun Hokkaido. Semua bangunan yang mewakili perkembangan Pulau Hokkaido dari zaman Meiji, Taisho, sampai Showa (mulai dari tahun 1868 sampai tahun 1920-an).

ADVERTISEMENT

Stasiun Kereta Hokkaido yang menjadi pintu masuk museumStasiun Kereta Hokkaido yang menjadi pintu masuk museum terakhir digunakan tahun 60-an. Foto: Dadan Kuswaraharja

Total ada 52 bangunan yang terbagi dalam 4 bagian: kota, desa nelayan, desa perkebunan, dan desa pegunungan bisa ditemukan Traveler di sini. Ada stasiun kereta, rumah dokter gigi, pabrik, rumah pembuat kereta, sampai kantor berita. Di dalam gedung atau rumah-rumah itu, tersimpan aneka peralatan yang sesuai dengan zamannya. Benar-benar seperti terjebak masa.

Pembuat kereta di di Fujiwara yang bangunan aslinya dibuat tahun 1900-an.Pembuat kereta di di Fujiwara yang bangunan aslinya dibuat tahun 1900-an. Foto: Dadan Kuswaraharja

Di dalam bangunan juga kadang terdapat patung-patung berukuran manusia normal, yang menggambarkan kehidupan masa itu, dilengkapi dengan perabot, perkakas, dan pernak-pernik kecil yang ada pada masa itu.

Meski terlihat kuno, jika membutuhkan perbaikan, petugas akan datang dengan peralatan modern dan menjaga agar puing-puing bekas bangunan tidak berserakan ke mana-mana.

Pegal? Naik kereta kuda sajaPegal? Naik kereta kuda saja Foto: Dadan Kuswaraharja

Jika takut kaki pegal, pengunjung juga bisa memanfaatkan kereta kuda yang bisa dipesan dengan tarif 250 yen. Oh ya tiket masuk menuju museum outdoor ini mencapai 800 yen untuk orang dewasa.




(ddn/wsw)

Hide Ads