Toko Ini Pamerkan Makanan Berbahan Kantong Plastik, untuk Apa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Toko Ini Pamerkan Makanan Berbahan Kantong Plastik, untuk Apa?

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Jumat, 21 Feb 2020 08:15 WIB
Toko Bahan Plastik
Penampakan makanan dari plastik di toko makanan. (Time Square Arts)
New York -

Kantong plastik, yang semula menjadi solusi untuk menyelamatkan bumi, justru menjadi ancaman. Sebuah toko grosir memamerkan makanan berbahan kantong plastik.

Dilansir dari Lonely Planet, sebuah toko grosir di New York City memamerkan setiap produk makanan yang berbahan dasar kantong plastik. Mereka menamai dengan Toko Tas Plastik.

Kantong plastik itu disulap menjadi buah-buahan, sushi, es krim hingga ayam panggang western (rotisserie). Warna dan bentuknya mengundang selera.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi makanan itu bukan untuk disantap. Toko Tas Plastik itu merupakan instalasi seni yang dirancang bertepatan dengan larangan New York City pada tas plastik yang mulai berlaku pada Maret 2020. Benda-benda plastik ini dirancang oleh seniman yang berbasis di Brooklyn, Robin Frohardt.

Acara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berpikir tentang bagaimana kita selama ini telah memprioritaskan kenyamanan dibanding kesehatan bumi. Pengunjung bisa menelusuri apa yang tampak seperti toko kelontong NYC yang khas, dengan deretan produk sehari-hari dengan warna cerah yang terbuat dari kantong plastik upcycled.

ADVERTISEMENT
Foto: (Time Square Arts)

"Ini adalah upaya saya untuk membuat sesuatu yang otentik dari apa yang telah diproduksi manusia secara massal," kata Frohardt.

"Ada humor besar yang dapat ditemukan dalam perangkap kapitalisme dan saya menemukan bahwa humor dan sindiran dapat menjadi alat yang kuat untuk kritik sosial, terutama dengan isu-isu yang sangat menyedihkan dan luar biasa untuk dihadapi secara langsung," Frohardt menambahkan.

Pada sore hari, pameran yang diadakan pada 18 Maret-12 April di 20 Times Square di NYC ini juga menggelar pertunjukan teater dan boneka kayu. Dalam pertunjukan, terselip pula pesan tentang bagaimana limbah plastik yang tidak diinginkan telah menyumbat lanskap dan lautan, yang nantinya dapat disalahartikan oleh generasi masa depan.




(elk/fem)

Hide Ads